Saat ini Kalimantan memiliki jumlah sesar aktif yang lebih sedikit dari pulau lainnya. Jumlah sesar aktif yang lebih sedikit ini membuat Pulau Kalimantan jarang terjadi bencana alam, khususnya gempa bumi.
Belum lagi sesar aktif di Kalimantan sudah berumur tersier atau sudah tua. Artinya struktur sesar di Pulau Borneo ini kebanyakan sudah tidak aktif lagi. Banyaknya sedimentasi yang mengendap membuat struktur sesar sulit bergerak.
Keragaman topografi Pulau Kalimantan seperti perbukitan, lembah, dan hutan membantu penyerapan air hujan lebih efisien. Dengan begitu mengurangi bencana alam seperti resiko banjir dan tanah longsor.
Meski jarang bencana alam, BMKG telah menyiapkan mitigasi bencana alam di daerah pesisir Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Beberapa wilayah di kalimantan ini berhadapan langsung dengan sumber gempa.
Untuk mengantisipasi bencana alam maka BMKG memanfaatkan tata ruang daerah pesisir. Selain itu, konsep evakuasi mandiri juga penting untuk mengatasi bencana alam tak terduga.
BMKG juga bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyiapkan sistem monitoring bencana alam.
Demikian alasan kenapa Kalimantan jarang terjadi bencana alam. ***
Editor/Sumber: Riky/Okezone