Editor/Sumber: Faqih Azzura/ CNBC.Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan, penerimaan negara dalam APBN Tahun Anggaran 2023 akan mencapai Rp 2.637,2 triliun atau 107,1% dari target yang sebesar Rp 2.021,2 triliun.
“Proyeksi akhir APBN 2023 diperkirakan penerimaan negara Rp 2.637,2 triliun atau 107,1% target atau 7,1% di atas target,” jelas Sri Mulyani usah menghadiri sidang menghadiri sidang kabinet paripurna di istana negara kemarin, dikutip dari akun instagramnya, Selasa (4/7/2023).
Selain itu, belanja negara pada APBN 2023 juga diperkirakan akan mencapai Rp 3.123,7 triliun atau di atas target 2,02% di atas target yang sebesar Rp 3.061,2 triliun.
Dengan demikian, kata Sri Mulyani, defisit pada APBN 2023 dapat ditekan menjadi Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pembiayaan utang pada APBN Tahun Anggaran 2023, kata Sri Mulyani jaga diperkirakan akan berkurang Rp 289,9 triliun dari target yang sebesar Rp 598,2 triliun, sehingga menjadi sebesar Rp 308,3 triliun atau turun 41,6%. “APBN 2023 terus bekerja keras melindungi rakyat dan ekonomi. APBN juga makin sehat dan sustainable. Itu prestasi yang tidak mudah pada saat banyak negara mengalami krisis ekonomi dan kesulitan keuangan negara atau utang,” jelas Sri Mulyani.