Tak hanya itu, Wahid merasa miris terkait pemberitan merajalela oknum pejabat yang korupsi, selain itu banyak pejabat yang tidak memaksimalkan anggaran yang jadi hak masyarakat.
“Contohnya kayak anggaran stunting yang sempat di sentil Jokowi, yang harusnya masyarakat dapat haknya dari anggaran pemerintah, eh pejabat malah mementingkan anggaran itu untuk rapat. Itu kan miris,” keritik Wahid.
Olehnya itu, ia berharap semoga wajah politik baru nantinya bisa kasih aksi nyata yang banyak untuk perubahan yang lebih baik di Indonesia, terutama fasilitas pendidikan dan kesehatan kalau bisa dibuat merata di seluruh pelosok negeri.
“Saya sebagai status seorang pelajar mengharapkan pendidikan di Indonesia lebih banyak pelajaran sosial bukan hanya di akademik saja. Saya bisa melihat ke sekolah ku sekarang ini lebih banyak teori-teori sehinga engan untuk meyuarakan argumentasi secara luas,” harapnya.
Disamping itu, juga harus meratakan akses jalan dan jembatan di pelosok-pelosok, biar tidak ada lagi kejadian warga yang meninggal di tengah jalan karena akses jalan dari rumah warga ke fasilitas kesehatan sempit.
“Seperti itu sih tangapan saya, jadi biar sesama warga negara punya akses kemudahan yang sama menjangkau fasilitas kesehatan, pendidikan dan fasilitas publik lainnya,” pungkasnya. ***
Reporter: Angelina Wulan Dari
