Penelitian: 2007 Cagar Budaya Megalit Tersebar di Seluruh Sulteng

  • Whatsapp
Patung Megalit /Ft: Idham

Palu,- Provinsi Sulawesi Tengah menyimpan harta kekayaan tidak ternilai berupa Cagar Budaya Megalit yang tersebar di empat lembah yaitu Lembah Napu, Lembah Behoa, Lembah Bada dan Lembah Palu.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sulawesi Tengah, Haliadi Sadi saat audiensi bersama Kepala Badan Riset Dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah, Farida Lamarauna di dampingi oleh Kepala Bidang Riset Inovasi dan Teknologi, Hasim R beserta jajarannya, guna membahas tindak lanjut dan riset dilakukan oleh Brida Provinsi Sulawesi Tengah guna pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit, yang berlangsung di di ruang kerja Kepala Brida Prov. Sulteng, Rabu (2/08/2023).

Haliadi Sadi melanjutkan, bahwa pada saat delineasi pada tahun 2021, semua tim ahli cagar budaya seluruh Indonesia datang ke Sulawesi Tengah untuk melakukan penelitian terkait megalit di Sulteng.

“Pada penelitian tersebut, terdapat sekitar 2007 benda cagar budaya yang tersebar di empat lembah tersebut dan belum termasuk di kabupaten lain,” sebut ketua TACB.

Menurutnya, potensi ini perlu ditetapkan terlebih dahulu oleh daerah, yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Provinsi untuk melakukan pemeringkatan guna menentukan apakah hal ini masuk dalam cagar budaya provinsi, cagar budaya nasional ataupun cagar budaya dunia.

“Namun sebelum melakukan penetapan dan pemeringkatan, harusnya dilakukan penelitian ataupun riset terlebih dahulu” ungkap Ketua TABC.

Haliadi mengungkapkan, tidak hanya potensi penelitian delineasi saja yang dapat dilakukan, akan tetapi Brida juga dapat melakukan penelitian untuk mengungkap profil megalit tersebut seperti tinggi, bentuk, nama dan lain sebagainya.

Dalam melakukan penelitian megalit ini, ia menyarankan agar nantinya hasil laporan penelitian yang dilakukan oleh Brida Prov. Sulawesi Tengah kiranya dapat dicetak dalam bentuk buku. Mengingat pada saat ini belum terdapat laporan hasil penelitian yang dibuku kan dan disebarluaskan. Selain itu juga, seminar hasil penelitian serta publikasi jurnal dapat dilakukan oleh Brida dalam rangka diseminasi.

Negeri Seribu Megalit adalah merupakan rencana besar Rusdy Mastura membranding Sulawesi tengah menjadi terkenal dengan potensi wisata, yang didalamnya mengangkat kekayaan sulteng termasuk banyaknya tersebar situs-situs Megalit dan peninggalan sejarah di sulawesi tengah, terutama di daerah kabupaten Poso. Hal ini juga bisa menciptakan multiple inpact ke Sulteng, sekaligus meningkatkan perlindungan terhadap kekayaan alam megalit.

Hal ini selaras dengan permintaan Presiden, agar masing-masing pemerintah daerah menyusun rencana induk (masterplan) penataan daerah dan juga penjenamaan yang memiliki visi dan dapat menunjukkan keunggulan dari setiap daerah sebagai sebuah keunikan.

Negeri Seribu Megalit adalah potensi besar. Bayangkan saja situs megalit tertua yang tercatat hanya ada dua di dunia, yakni kabupaten Poso di indonesia dan pulau paskah di Samudera Pasifik. Di Kabupaten Poso, terutama di kawasan lembah Bada mempunyai megalitikum yang tersebar di seluruh wilayah Bada. Di Cagar Budaya Bada megalit terdiri dari 9 situs Cagar Budaya.

Dilansir Mongabay.com Kawasan ini merupakan Kawasan megalitik Lore Lindu adalah yang tertua di Indonesia berdasarkan penelitian pada tulang-tulang rangka manusia dalam kubur tempayan batu di situs Wineki di Lembah Behoa, yaitu 2351-1416 SM yang kemungkinan punah pada sekitar 1452-1527 M.

Berdasarkan data lapangan Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, ditemukan berbagai tinggalan arkeologi yang telah diidentifikasi. Yaitu, 2007 benda yang terdiri 26 jenis artefak pada 118 situs di empat lembah, termasuk Danau Lindu, di Sulawesi Tengah. Peninggalan ini juga diusulkan menjadi warisan budaya dunia. **

Berita terkait