Morowali,- Tumpukan sampah disepanjang jalan Trans-Sulawesi, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, kian memprihatinkan. Tak hanya mengganggu pengguna jalan akibat menumpuk di bahu jalan sampai berserakan di badan jalan, namun menimbulkan bau yang tidak sedap serta dapat menyebabkan banjir karena sebagian sampah telah menutupi saluran pembuangan air atau selokan.
Kondisi itu diperparah karena minimnya fasilitas tempat pembuangan sampah di wilayah pemukiman, serta tempat pengelolaan sampah terpadu di wilayah Bahodopi.
Sejak 2019 lalu, baik Pemerintah Kabupaten Morowali maupun pihak Kecamatan Bahodopi, bersama pihak PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), merencanakan pembngunan sarana penunjang pengelolaan sampah terpadu di wilayah Bahodopi.
“Tahun depan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) sudah mulai dibangun di Bahodopi. Kita juga dibantu oleh PT IMIP. Lahan yang disiapkan itu 20 hektar. Namun yang terpenting dari itu adalah bagaimana perilaku hidup bersih dari masyakarat mulai saat ini sudah terbangun. Mulai sekarang, warga harus bisa mengelola sampahnya sendiri,” urai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Elita Gawi, saat membuka kegiatan World Clean Up day, di Bahodopi, Sabtu (16/9).