JAKARTA – Provinsi Sulawesi Tengah terus menyiapkan diri sebagai daerah penyangga ibukota negara Nusantara (IKN). Selain itu juga menyiapkan diri sebagai pemain pangan lokal di industri pertambangan berskala internasional yang berinvestasi di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Gubernur Rusdy Mastura, sejak 14 Januari 2022 telah mengeluarkan surat investasi kepada PT Agro Beja Kemanyangan di dataran Napu, Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso seluas 2.300 hektare. Perusahaan yang berinvestasi tersebut akan mengolah lahan pertanian sebagai kawasan pangan dan holtikultura.
Menurut gubernur, kawasan pangan Napu tersebut bertujuan untuk sulpay pangan ke IKN, juga ke industri strategis nasional yaitu pertambangan di Morowali dan Morowali Utara. ‘’Bayangkan industri itu sudah jalan dan suplai pangan dari luar Sulteng. Ini setahun lagi sudah akan kita sendiri yang suplai di perusahaan tambang internasional itu. Petani kita akan suplai sayur mayur dan pangan lainnya,’’ terang gubernur.
Ketiga, selain IKN dan suplai pangan industri tambang, alasan investasi pangan diprioritaskan Sulteng termasuk untuk mendukung program Deradikalisasi di Poso. ‘’Akan ada lahan nanti dikelola dalam program deradikalisasi. Tujuan menyerap untuk bersama – sama mengelola. Semua akan menjadi pemain bukan penonton. Itu tiga alasan subtansi mengapa Napu perlu investasi di bidang pangan. Jadi Jakarta jangan seenaknya saja pakai istilah bank apa itu?,’’ tandasnya Cudy, sapaan tegas gubernur.