Kegiatan diikuti peserta dari unsur Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulteng, Tim Penggerak PKK, ormas perempuan, OSIS SMA, forum anak dan mitra kerja.
Menurut Asisten Sadly Lesnusa yang membaca sambutan Gubernur Rusdi Mastura, dampak-dampak perkawinan anak sangat merugikan bagi masa depan anak.
Diantara dampaknya ialah anak terpaksa putus sekolah, menjadi takut dan malu bergaul karena psikologinya terguncang.
“Selain itu kasus perkawinan anak yang mengakibatkan anak melahirkan anak, akan membuat anak harus mengasuh dan membesarkan anak yang dilahirkan padahal Ia sendiri belum memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi orangtua,” terangnya menyebut dampak negatif perkawinan anak.
Olehnya pemerintah provinsi tambah asisten telah berkomitmen untuk menghentikan praktek-praktek perkawinan anak dengan pendekatan multisektoral.