2. Adanya Serangan Balas Dendam
Menurut penelitian yang disampaikan oleh Al Jazeera, penembakan yang dialami oleh Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024). Ada kaitannya dengan serangan simpatisan Trump yang menyerbu gedung DPR AS pada 2021 silam.
Kejadian ini dilakukan karena simpatisan Trump menolak Presiden AS Joe Biden atas kemenangannya. Kejadian ini juga sempat diprediksi akan terbelahnya dua kubu secara ideologis, namun yang terjadi masyarakat AS justru menjadi terpecah belah secara emosional.
“Kejadian ini juga menjadi pengingat. Bahwa simpatisan Trump sangat tidak suka dengan anggota partai lain,” ucapnya.
Terkait ketidakterimaan simpatisan Trump terhadap kemenangan Biden juga menjadi adanya peningkatan ancaman terhadap pejabat yang terpilih. Hal ini dibuktikan dengan adanya laporan tindakan kekerasan oleh salah satu pejabat dalam beberapa tahun terakhir.
3. Kekerasan Mampu Kembalikan Kekuasaan Trump
Terkait dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh simpatisan Trump untuk menggagalkan Biden menjadi Presiden AS. Membuat Universitas Chichago melakukan penelitian dan menemukan 7 persen reaponden bahwa kekerasan akan mengembalikan Trump ke kursi kepresidenan.
Namun, ada 10 persen lainnya yang mengatakan bahwa melalui kekerasan tidak akan mengembalikan Trump ke kursi kepresidenan. Hal ini dikarenakan kekerasan akan menjadi hal yang buruk dalam sistem perpolitikan Amerika Serikat.
Analisis Keamanan Clarke juga mengatakan meskipun kekerasan mampu menjadi momen pemersatu bagi warga Amerika. Tapi tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan perpecahan.