Jakarta,- Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia bakal melejit setelah insiden penembakan Donald Trump pada Ahad, 14 Juli 2024. Calon presiden AS dari partai Republik itu ditembak saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.
“Harga emas dunia kemungkinan besar akan melampaui batas US$ 2.500 di tahun 2024, pasca penembakan,” kata Ibrahim pada Ahad, 14 Juli 2024.
Menurutnya, harga emas dunia kemungkinan akan melampaui batas USD2.500 per ons tahun 2024 usai penembakan tersebut.
“Walau Trump masih selamat, peristiwa itu mengindikasikan perpolitikan di Amerika Serikat semakin panas. Situasi ini akan menguatkan mata uang dolar yang tadinya melemah dan ini akan berdampak pada aset save haven,” kata Ibrahim.
Aset save haven adalah aset-aset yang aman saat kondisi perekonomian mengalami tekanan. Di antaranya mata uang dolar dan emas.
“Para investor akan kembali melakukan pembelian jangka panjang terhadap aset-aset tersebut. Sehingga dolar kemungkinan akan berbalik menguat lagi dan harga emas dunia akan naik,” ucap Ibrahim.
Pada Sabtu (13/7/2024), harga emas dunia sudah berada di level USD 2.411 per ons. Harga emas dunia cenderung naik signifikan juga dipengaruhi perang dagang antara Tiongkok dan Eropa.
“Secara teknikal kalau harga emas bisa tembus di level USD2.489 maka harga emas bisa mencapai rekor tertingginya. Yaitu di level 2.550 dolar per ons,” ujarnya.