Dipilihnya pertanian tak lepas dari beberapa indikator penunjang, diantaranya yang Ia sebutkan ialah luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) lebih dari 128 ribu hektar dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) lebih dari 364 ribu hektar.
Sejalan dengan itu, maka dalam rencana pengembangan wilayah, telah ditetapkan klaster agropolitan dan kawasan pangan nusantara Bolipamuso (Buol Tolitoli, Parigi Moutong, Poso dan Donggala Sigi) dengan komoditas pangan andalan, yakni : padi, jagung dan kedelai.
Namun demikian, kata Kepala Bappeda, untuk mewujudkan Asta Cita swasembada pangan dan visi RPJPD terkendala pembatasan regulasi yang mengatur pemerintah daerah tidak dapat mengalokasikan pengadaan pupuk, benih dan sarana prasarana (sarpras) dari APBD.
“Pupuk, benih dan sarana prasarana menjadi kewenangan pusat (lewat APBN) dan hal ini yang agak menghambat,”ungkapnya berharap hambatan regulasi dapat teratasi.
Merespon penyampaian asisten dan kepala bappeda, Brigjen TNI Dody Triwinarto akan menjadikan sebagai masukan penting dari daerah untuk dikaji dan dikoordinasikan ke K/L terkait. “Objek prioritas presiden adalah gizi sehingga seluruh institusi harus terlibat untuk sama-sama berpikir dan saling mengisi,”ungkap perwira tinggi dengan julukan ‘Jenderal Petarung’. Sebagai seorang yang pernah menjabat Danrem 132/Tadulako, Ia melihat ada banyak sekali potensi kekayaan alam di Sulteng.
Karenanya, Ia pun menyanjung Sulteng sebagai daerah yang diberkahi Tuhan dan untuk itu Beliau berpesan supaya karunia ini dapat diolah sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Sulawesi Tengah.
“Bahan bakunya sudah ada, tinggal diperlukan pendampingan,”ujarnya mengisyaratkan SDM sebagai syarat mutlak mengoptimalisasi potensi yang ada.
Untuk itu, Beliau meminta supaya pemerintah daerah membuka diri dan mengembangkan jejaring kerjasama seluas-luasnya.
“Allah SWT sangat sayang dengan Sulawesi Tengah jadi tidak ada alasan kita tidak bersyukur dan tidak berbuat,”imbuhnya yang sudah menganggap Sulteng seperti kampung halaman kedua.
Acara diakhiri dengan tukar menukar plakat/cendera mata dan foto bersama. ***