Secara daring, komentar dari Rivlin telah memicu respons yang luas dan beragam dari pengguna media sosial, banyak di antaranya memuji mendiang raja atas sikapnya yang jelas sementara yang lain mengkritik kurangnya penentangannya terhadap pendudukan Israel atas Palestina.
“Mendiang Ratu Elizabeth adalah seorang wanita bijak dalam pemerintahannya yang panjang, ia berkeliling dunia tetapi menolak untuk mengunjungi Israel karena serangan teroris di Hotel King David pada bulan Juli 1946 yang menewaskan 91 orang & melukai 45 orang. Banyak dari mereka adalah perwira Inggris. Israel didirikan atas dasar terorisme,” tulis seseorang.
“Dugaan saya adalah bahwa hal itu tidak ada hubungannya dengan perlakuan mereka terhadap Palestina dan lebih berkaitan dengan kelompok bersenjata Zionis awal seperti Lehi dan kampanye mereka melawan Inggris,” kata yang lain.
“Ratu jauh lebih pintar daripada yang saya duga,” komentar seseorang. Pengungkapan dari Rivlin muncul saat Israel terus melancarkan perang brutal di Jalur Gaza yang terkepung. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 44.758 orang sejak 7 Oktober 2023 dan melukai sedikitnya 106.134 orang lainnya.
Perang tersebut telah menghancurkan seluruh wilayah dan menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam. ***
Sumber: sindonews.com