Sementara itu, Menteri PPMI, Abdul Kadir Karding, menyatakan rasa bangga dan harunya bisa kembali ke Sulawesi Tengah sebagai putra daerah yang kini mendapat amanah sebagai menteri. Ia menegaskan bahwa kementeriannya hadir sebagai bentuk nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap perlindungan pekerja migran Indonesia.
“Ini kementerian baru yang lahir dari perhatian Presiden Prabowo. Karena beliau tahu bahwa pekerja migran Indonesia masih banyak yang mengalami kekerasan, eksploitasi, bahkan dijadikan korban perdagangan orang,” ujarnya.
Menteri Abdul Kadir mengungkapkan bahwa 95 hingga 97 persen pekerja migran yang menjadi korban kekerasan adalah mereka yang berangkat secara non-prosedural. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya semua calon pekerja terdata, memiliki kontrak kerja yang jelas, dan diberangkatkan dengan keterampilan yang memadai.
“Kalau prosedural dan punya skill, saya jamin tidak akan ada masalah. Tapi kalau tidak, negara pun susah melindungi. Jangan percaya iklan-iklan calo yang menjanjikan gaji besar. Kepala desa tolong bantu kami edukasi masyarakat,” tegas Menteri Karding.