editor : redaksi | kailipost.com
JAKARTA – Dua hari lalu ramai media mainstream, elektronik dan online serta platform sosial media mengabarkan bahwa Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akan diganti. Bahkan disebut sebut surat presiden (Surpres) telah dikirimkan ke DPR RI.
Menariknya, walau baru isu diganti, media mulai memframing dua nama Komisaris Jenderal (Komjen) D dan S calon pengganti Kapolri yang sudah lima tahun.
Istana membantah ada Surpres ke DPR soal penggantian Sigit dari Kapolri. DPR walau tak terang membantah juga mengaku secara absurd. Hingga Senin 15 September 2025, isu pergantian Jenderal Sigit dari Kapolri belum terkonfirmasi secara formal.
Benarkah istana sedang ‘meminta pendapat publik’ – mengganti Sigit dari Kapolri dengan framing isu di sosmed dan media nasional? Benarkah Prabowo ‘tes ombang’ publik rencananya mengganti Kapolri. Ada dua kemungkinan. Dan hasil kedua kemungkinan akan dijadikan Intelejen melaporkan ke presiden.
Prabowo sebagai presiden pasca kerusuhan dan penjarahan serta pembakaran fasilitas publik di Jakarta, Surabaya, Makassar dan kota kota besar lainnya beredar kabar tak puas kinerja Kapolri. Bahkan Menko Polkam Budi Gunawan pasca Agustus Kelabu diganti sebagai menteri. Apakah berlanjut mengganti Kapolri? ***