editor : admin | biro adpim setdaprov
SULTENG – Inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah menurun awal pekan September 2025. Sebelumnya, Agustus naik di level kedua nasional.
Berdasarkan data BPS, sejumlah kabupaten di Sulteng mencatat penurunan cukup signifikan, yakni Morowali Utara -7,08%, Donggala -2,92%, dan Buol -1,74%. Capaian ini dinilai sebagai langkah konkret Pemprov bersama TPID dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Wakil Gubernur mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Forkopimda, Senin (8/9/2025). Rapat yang berlangsung di ruang kerja Wakil Gubernur Kantor Gubernur Sulteng tersebut juga terhubung secara virtual melalui Zoom Meeting dan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.
Dalam arahannya, Mendagri memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang berhasil menekan laju inflasi dengan mengintervensi penurunan harga beras. ‘’Saya akan mencatat perkembangan tiap daerah yang mengalami penurunan, dan ini merupakan keberhasilan dari pemerintah mengintervensi harga beras,” ujar Mendagri.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan bahwa pada minggu pertama September 2025 tercatat 7 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sedangkan 30 provinsi lainnya mengalami penurunan. Sulawesi Tengah menjadi salah satunya dengan penurunan IPH sebesar 0,44 persen, dipicu turunnya harga beras, cabai rawit, dan awang merah.
Sebagai tindak lanjut, Wakil Gubernur menegaskan Pemprov Sulteng akan kembali menggelar rapat bersama TPID yang dipimpin Gubernur guna memperkuat strategi pengendalian inflasi di daerah.
Rakor tersebut turut dihadiri Kepala Perwakilan Bulog Sulteng Jusri, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah, perangkat daerah terkait, serta unsur Forkopimda.***