BREAKING NEWS: DPP PKB Tolak Pengunduran Diri Muhammad Safri dari Bursa Ketua DPW

  • Whatsapp


PALU – DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak pengunduran diri Wakil Ketua DPW PKB Sulawesi Tengah, Muhammad Safri dari bursa calon ketua DPW PKB Sulteng periode 2026-2031.

Muhammad Safri menyampaikan pengunduran dirinya dari pencalonan Ketua dalam sidang pleno Musyawarah Wilayah DPW PKB Sulteng yang dipimpin oleh Ketua DPP PKB, Abdul Halim Iskandar, Rabu (10/12/2025).

Gus Halim menyebut, masuknya Muhammad Safri sebagai calon ketua DPW adalah hasil dari pemetaan tim DPP PKB. Ia menegaskan Sekretaris Fraksi PKB DPRD Sulteng tersebut tidak boleh mundur dan harus taat terhadap keputusan DPP.

Sebelumnya, Safri menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada jajaran DPP PKB dan seluruh kader yang telah memberikan kepercayaan dan rekomendasi kepadanya.

“Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada DPP PKB dan seluruh kader yang telah merekomendasikan saya untuk menjadi calon Ketua DPW PKB Sulteng,” ujar Safri kepada awak media.

Namun, tanpa mengurangi rasa hormat, Safri menegaskan keputusannya untuk mengundurkan diri dan tidak ikut bertarung dalam Musyawarah Wilayah tersebut. Alasan yang mendasari keputusannya terbilang unik dan kental dengan tradisi politik santri.

Safri memilih untuk fokus menjaga dan merawat tradisi kaderisasi dalam tubuh PKB. Ia secara terbuka menyatakan enggan untuk bersaing atau berhadap-hadapan dengan senior-senior yang lebih dahulu membesarkan partai.

“Karena dalam keyakinan dan perjalanan politik saya, tidak mau melawan atau berhadap-hadapan dengan senior. Saya selalu loyal terhadap senior,” tegasnya.

Safri menegaskan dukungan penuhnya kepada Rahmawati M. Nur untuk kembali menjabat sebagai Ketua DPW PKB Sulteng.

“Beliau adalah senior dan kader terbaik yang dimiliki PKB Sulteng saat ini. Beliau berhasil membawa PKB meraih suara yang signifikan di Sulteng,” tegasnya.

Mundurnya Safri dianggap cukup mengejutkan berbagai kalangan. Keputusan ini tergolong aneh bagi seorang politisi yang tengah naik daun.

Nama Safri belakangan memang tengah melejit, terutama karena sikapnya yang berani dan lantang dalam membela kepentingan masyarakat, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) Morowali dan Morowali Utara.

Menanggapi hal tersebut, Safri memberikan pandangan filosofis yang membedakan dirinya dengan politisi lain.

“Itulah bedanya saya dengan orang lain, saudaraku. Kita bekerja dengan amanah bukan dengan ambisi dan mengharapkan kekuasaan. Santri itu tidak gila jabatan tapi bagaimana bermanfaat untuk sesama,” ucapnya.

Publik menilai, pengunduran diri Muhammad Safri memberikan teladan mengenai pentingnya loyalitas dan etika politik dalam tubuh Partai Kebangkitan Bangsa. ***

Berita terkait