SULTENG – Kalau dipilih provinsi ini sebagai ‘matra’ baru pembangunan nasional masa depan tak berlebihan. Pasca bencana alam, 28 September 2018, provinsi tengah Pulau Sulawesi bagai ‘the giant wakes up from sleeps’
Adalah Provinsi Sulawesi Tengah. Pertumbuhan ekonominya kedua nasional tertinggi (9,29 persen). Menggeser Kalimantan Timur (6,17 persen) yang selama sejak Orde Baru merajai.
Sedangkan pertumbuhan investasi tertinggi keempat setelah Jawa Barat, DKI, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah dan Banten. Tak hayal sejumlah menteri Kabinet Merah Putih selang 2025 melihat dari dekat Sulawesi Tengah.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Men P2MI) Abdul Kadir Karding medio Mei 2025. Menyosialisasikan pembentukan koperasi Merah Putih.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disambut Gubernur Anwar Hafid dan Wakilnya Reny A Lamadjido. Berkaitan dengan penguatan pelayanan kesehatan.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal Nurofiq
Menteri Hukum kunjungan kerja Supratman Andi Agtas April 2025 sekaligus menghadiri Haul Guru Tua.
Menteri Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi medio Agustus 2025 menghadiri Hari Anak Tingkat Nasional.
Menteri Agama, Nazaruddin Umar medio 2 Nopember 2025 dalam rangka kunjungan masjid terbesar kuba – Baitul Khairaat, dan Universitas Islam Negeri Datokarama.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, medio 21 Oktober 2025 mengunjungi Kabupaten Sigi membangun sekolah Patriot dan salat Idul Adha di kabupaten tersebut.
Menteri Kebudayaan (Fadli Zon):Berkunjung ke Palu pada akhir Desember 2025 (sekitar 29-30 Desember) untuk meresmikan fasilitas di kawasan situs megalitikum Lore Lindu dan memperkuat pelestarian budaya daerah.
APRESIASI DPRD
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Syarifudin SH ketika diminta tanggapannya menyebut bahwa hal itu menempatkan Sulteng sebagai ‘matra baru’ pembangunan nasional. Baik pembangunan ketahanan pangan, ketahanan energi dan pertahanan nasional.
Puding menyebut, dengan berdirinya Komando Daerah Militer XXIII Palaka Wira juga bagian penting Sulteng provinsi yang strategis pertahanan negara. Karena wilayah garis pantai yang sangat panjang 6.8 ribuan KM. Daerah kepulauan dan memiliki sejarah sebagai pusat komando pertahanan di era Presiden Soeharto yaitu di Pulau Peling.
‘’Sebagai wakil rakyat marilah kita bersama – sama bergandeng tangan membangun Sulawesi Tengah. Tantangan dan hambatan sangat besar. Dengan bersatu kita akan menjadi provinsi yang maju. Jangan hanya maju tapi sejahtera,’’ kata Ketua Umum Persatuan Nelayan Indonesia.
Waket DPRD Sulteng optimis walaupun ada tekanan fiskal APBD 2026, akibat efisiensi nasional menurun Rp1,2 triliun, dirinya yakin Sulteng masih akan mampu menggerakkan sektor penunjang pendapatan asli daerah. ‘’Program yang tepat sasaran ke penerima manfaat, perencanaan yang to point artinya berbasis data, dikerjakan dengan tepat waktu dengan pengawasan semua pihak yang memiliki pandangan bersama untuk pemajuan pembangunan,’’ tutupnya. ***









