Kurangi PRB, Inovasi Baru Siap Diluncurkan

  • Whatsapp
banner 728x90

DALAM Rangka Pengurangan Resiko Bencana (PRB), Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Kordinasi Penanggulangan Bencana Daerah (BKPBD) Morowali, Yosar Kardiat akan meluncurkan inovasi baru, yakni “Sistem Informasi Manajemen PRB Berbasis Web2_SMS”.

Hal tersebut dijelaskannya saat wawancara khusus di ruang kerjanya, Selasa (09/5/2017). Adapun beberapa hal yang melatarbelakangi akan diluncurkannya program itu adalah jumlah personil, sarana prasarana sangat terbatas tidak sebanding dengan beben kerja dan luas wilayah kerja, serta dana operasional yang kurang memadai.

Kabupaten Morowali termasuk rentan terhadap bencana khususnya gempa bumi karena dilalui cesar Matano aktif yang melewati Kecamatan Bungku Timur dan Kecamatan Bahodopi. Selanjutnya, dampak lingkungan akibat aktifitas pertambangan nikel di Kabupaten Morowali adalah banjir dan tanah longsor. Yang terpenting menurut Yosar, bahwa hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Morowali (90 persen) sudah bisa mengakses signal Telkomsel dengan sistem teknologi informasi berbasis Web2_SMS murah dan kaya manfaat.

Sementara, tujuan program itu sendiri adalah terwujudnya SIM PRB dan data base peta rawan bencana berbasis Web2_SMS, serta terwujudnya proses manajemen informasi yang dapat mendukung pelaksanaan program PRB dengan 3 motto “capat Tanggap, Ceppat Tindak, dan Cepat Tuntas”.

Yosar juga menjelaskan secara rinci tentang manfaat dari program itu sendiri. “Ada empat manfaat yang dapat diharapkan dari program ini, yaitu meningkatnya kewaspadaan terhadap bencana, kemudian perencanaan dan analisis kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana, serta pengambilan keputusan dalam hal pengurangan resiko bencana bisa cepat dan akurat” jelas Yosar.

Sebagai wujud dari peluncuran program itu, Yosar mengatakan telah berkoordinasi dan akan bekerjasama dengan pihak Telkomsel, sehingga informasi apapun mengenai PRB akan langsung ke seluruh nomor handphone berkapasitas sepuluh ribu pengguna. **

reporter: Bambang sumantri

Berita terkait