MENUJU SENAYAN: PIKIRAN HENDRIK ‘Aceo’ Untuk SULTENG

  • Whatsapp
banner 728x90

Reportase/editor: andono wibisono


Perjalanan Puluhan Kilometer di mulai dari langkah
langkah kecil,
olehnya
jangan takut
dan
kuatir dengan memulai sesuatu. Apalagi untuk Kepentingan Orang Banyak.’’
(pepatah China).
Pepatah
inilah yang selalu dipegangnya dalam setiap meniti kehidupan. Dia adalah,
Hendrik Gary Lyanto, tokoh muda pengusaha sukses nasional kelahiran Poso
Provinsi Sulawesi Tengah.

Menurut Aceo, sapaan akrab pemilik sejumlah bisnis properti, tambang
dan perhotelan serta mall (Kota Luwuk) bahwa hidup harus selalu di mulai dari
optimisme.
Apapun
yang akan kita lakukan kuncinya hanya satu, optimisme,’’ ujarnya mengawali
perbincangan dengan tim Kaili Post di sebuah tempat, Palu belum lama ini. Dengan
optimisme, seluruh kerangka berfikir, kerangka bertindak dapat diformulasikan
dengan tujuan dan arah yang tepat.

Calon DPR RI nomor urut tiga dari Partai Gerindra memilih Dapil
Sulawesi Tengah bukanlah hal yang luar biasa.
Saya bisa saja pilih Dapil di beberapa lokasi
bisnis saya. Bisa di Jawa, tapi saya anak daerah dan ketika dipanggil oleh
Gubernur untuk ikut membangun Sulteng, sebagai anak Sulteng saya siap,’’ t
egasnya. Olehnya, ia melangkahkan kaki ke politik
bukan semata untuk tujuan pencapaian kekuasaan.

Baginya, menjadi anggota DPR RI bukan tujuan, tapi panggilan. Panggilan
untuk membangun Sulteng lebih baik, lebih meningkat sumber daya manusianya,
lebih tepat pengelolaan SDA-nya dan bertujuan untuk orang banyak.
Ngapain bangun sana, bangun sini, rakyat miskin. Saya tidak mau begitu. Bangun sana
dan bangun sini tapi dirasakan masyarakat khususnya di desa-desa,’’ akunya.”
.
POLITIK SILATURAHIM
Sebagai politisi ‘new entry’ ia akui mengembangkan strategi politik
silaturahim. Tak ayal, walaupun dengan kekuatan modal ekonomi yang lumayan
sebagai pebisnis, kita selalu menjumpai Hendrik Gary Lyanto langsung bertatap
muka dengan masyarakat di beberapa kabupaten, kota, di pasar-pasar, di warung
kopi dan lain-lain. Tak jarang, Hendrik mengajak dialog langsung para pedagang,
penjual sayur, penjual ikan hingga tokoh tokoh masyarakat.

Menurutnya, dengan silaturahmi, aku Aceo selain dapat berdialog,
menyerap dan mendengar langsung apa yang diinginkan arus bawah, baginya hal itu
juga untuk membangun umur panjang.
Saya percaya itu dalam Islam banyak silaturahim panjang umur. Betul
itu,’’ akunya sambil menambahkan hal itu terbukti bisnisnya karena ia perbanyak
silaturahmi.
PERTANIAN
Terkait dengan pokok pikirannya membangun Sulteng bila dikaitkan dengan
pembangunan pertanian, Caleg yang nantinya akan bertarung memperebutkan tujuh
kursi DPR RI Dapil Sulteng, itu menyebut bahwa luas lahan pertanian di Sulteng
sudah waktunya dicegat untuk diubah menjadi lahan lahan perkebunan.
Ya ingin bagaimana nanti lahan pertanian Sulteng
tidak berkurang dan makin dioptimalkan. Kita harus merebut kembali sebagai
daerah lumbung padi dan swasembada pangan. Otoritas kebijakan dari pusat itu
harus diperjuangkan,’’ tandasnya.

Saat ini, banyak-banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan
perkebunan dan tanaman keras di Sulteng bukan hanya salah masyarakat. Tapi,
pemerintah daerah kurang memberikan perhatian serius dan solutif problem petani
di tingkat bawah. Petani sekarang banyak petani tanpa lahan (penggarap), itu
juga tantangan. Baginya, Indonesia baru harus di mulai dari Sulteng yang lebih
baik yang telah diletakkan dasarnya oleh Gubernur Longki Djanggola.
PERIKANAN DAN NELAYAN
Pemikiran smart Aceo di bidang pembangunan sektor perikanan dan
kesejahteraan nelayan pun menjadi pokok pikirannya sepanjang diskusi. Ia
berharap bila nantinya amanah sebagai anggota DPR RI diembannya, Sulteng yang
memiliki luas laut terluas dan garis pantai terpanjang dari dari lain sudah
waktunya mendapat prioritas utama. ‘’Setelah pertanian harus perikanan. Kalau
saya. Begini cara memandangnya,’’ terang suami Junie Liesar gadis kelahiran
Ternate yang disuntingnya.

Bidang perikanan dapat dikembangkan dari skala kecil, menegah dan besar
atau industri. ‘’Saya banyak ke luar negeri. Ada negara tidak ada lautnya kok
punya pabrik ikan sih. Punya cadangan makanan dari bahan perikanan yang luar
biasa menjadi komoditas negara itu. kita ini punya laut, pasti ada ikan ada
potensi laut lainnya, kok pabrik ikan yang skala industri tidak ada,’’ ujarnya
keheranan. Olehnya, Sulteng sepanjang Teluk Tomini harus bisa bangun pabrik
Industri Perikanan skala nasional bahkan internasional.


Penting pula, kata bapak berputra dua kelahiran 1963 itu, adalah komitmen membangun sektor perikanan
skala masyarakat nelayan sepanjang pesisir laut Sulteng. ‘’Nelayan kita masih
banyak miskin. Nelayan tidak sehat masih banyak,’’ akunya. Salah satu perbaikan
kesejahteraan adalah permukiman nelayan sepanjang pantai diberdayakan.

PENDIDIKAN
Bila komitmen membangun pertanian, perikanan menjadi perjuangannya
selama di senayan, ia pun memberikan tumpuan program pembangunan pendidikan
sebagai penopang utama. ‘’Pendidikan penting. Anak-anak usia sekolah harus bisa
sekolah. Harus bisa sekolah keluar negeri bagi yang berprestasi. Saya akan
bantu usahakan. Harus ada target tiap tahun 10 anak Sulteng sekolah doktor.
Kalau lima tahun ada 50 doktor doktor dengan disiplin ilmu apapun luar negeri
di Sulteng. SDM kita 20 tahun akan lebih baik. Mutu SMP, SMU dan lainnya harus
diperhatikan,’’ akunya.

PARIWISATA
Bagi Hendrik G Lyanto, sektor pariwisata di Sulteng belum dapat
memberikan konstribusi pendapatan asli daerah unggulan. Padahal, Tuhan
memberikan banyak keindahan dan keaslian potensi alam, hutan, laut, danau,
sungai dan pegunungan. Pariwisata di era milinial tidak tepat lagi dikelola
dengan pendekatan yang masih sangat menyedot perhatian pemda.

Bagi Aceo, sudah waktunya paradigma lama pengelolaan kepariwisataan
Sulteng out of the box. ‘’Keluar dari kebiasaan lama. Contohi daerah lain.
Libatkan 100 persen swasta. Buatkan sistemnya, aturannya, ketentuannya dan
sharingnya ke daerah. Biarkan dan awasi. Swasta pasti akan bergerak,’’
terangnya. 

Karena saat ini, bila birokrasi yang masih mengelola potensi-potensi
kepariwisataan pasti tidak profesional dan target tidak maksimal. 

Nama            : Hendrik Gary Lyanto
Nama Istri        : Junie Liesar
Nama anak      : 1. Gabriella Lovisa Lyanto
                     2. Gilpin Leonard

Berita terkait