opini: “HUJAN TANYA”

  • Whatsapp

oleh: andono wibisono Pimpinan Redaksi Kaili Post

PESTA Itu sendiri masih 11 bulan lagi (23 September 2020). Tapi samudera opini terus saling timpuk di lembah politik lokal Sulawesi Tengah. Peta politik lokal kabupaten/kota di negeri separoh disaster itu bisa diraba walau dengan rabun prediksi.

Tapi untuk kontestasi Pilgub, dinamika terus deras menggelinding. Pasca Longki Djanggola apakah akan jadi momentum membawa Sulteng take off lebih tinggi?

Beberapa nama yang digadang gadang maju di Pilgub ‘timbul tenggelam’ atau kerennya mirip lagu ‘Syahrini’ maju mundur cantik. Berikut nama nama politisi yang dikabarkan maju, tidak maju dan maju, tidak maju;

  1. Rusdi Mastura

Siapa tidak kenal tokoh ini? Dua periode Wali Kota Palu, mantan senior Golkar dan kini kader Partai Nasdem itu mulai bertebaran baliho dan stiker onlinenya di medsos.


Medio Agustus 2019, saat jumpa pers atas nama Dewan Pertimbangan Relawan Merah Putih (RMP) di Warkop Forbes, Cudi – akan all out mendukung Ahmad Ali sebagai Cagub. Bahkan, ia mengusulkan kala itu AA (Ahmad Ali) berpasangan dengan Hidayat Lamakarate (HL). Publik pun kler membacanya sebagai sinyal kuat. Media pun mahfum, Cudi adalah kader se partai dengan AA.

Tapi, di pertengahan September lalu, tiba-tiba spanduk, baliho dan sosialisasi di medsos begitu masif. Cudi kembali untuk Sulteng 2020. Publik pun geger. Bingung dan mulai mengeluarkan ‘sempoa’ nalar memberi narasi, argumentasi hingga prediksi. Belum ada satu pun pernyataan resmi Cudi akan maju di Pilgub lagi. Tapi aroma citra diri gelombangnya makin tinggi. Ada apa ini? Apakah Cudi direstui Nasdem? Lantas bagaimana dengan Ahmad Ali? Apakah juga maju? Apakah tidak maju?

2. Anwar Hafid

Sama dengan Cudi, mantan bupati dua periode di Morowali dan kini duduk di kursi empuk Senayan sebagai wakil rakyat Sulteng hingga 2024. Dialah Anwar Hafid. Politisi ‘ahli senyum’ dingin dan bergeraknya klandesten.

Kala haul Guru Tua Al Khaeraat di Bungku, dihadiri Ketua Umum PB Al Khaeraat, AH – sapaannya, mengaku tak akan maju bila kelak AA juga maju di Pilgub. Padahal, awal Agustus di Fodie Resto & Cafe, ia pada saya saat wawancara mengaku akan maju di Pilgub. Ia pun dengan bangga membeberkan pikiran pikiran cerdasnya. Tapi di depan Abnaul Alkhaeraat AH sesumbar lain.

Kini, seperti cuaca di Palu; tiba tiba hujan deras, menggenangkan air selokan dan memuntahkan sampah di jalanan. Tapi terkadang tiba tiba panas mentari hingga menyengat isi kepala. Itulah peta politik Pilgub 2020.

AH diinformasikan diperintah SBY lewat wakil Sekjen Partai Demokrat untuk maju di kontestasi Pilgub. Seiring dengan itu ada informasi yang belum terkonfirmasi bahwa AA telah bertemu AHY yang menyentil Pilgub Sulteng. Benarkah?

3. Akhmad H Ali

Jabatannya saat ini di Partai Nasdem adalah Bendahara Umum. Ditambah 1 Oktober 2019 lalu dipercaya lagi sebagai Ketua Fraksi Nasdem. Ngemong 59 anggotanya di Senayan DPR RI. Tentu sangat sibuk. Terlalu sibuk, begitu normatif argumentatifnya.

Tapi lagi-lagi sama dengan AH dan Cudi, Ahmad Ali kepada tim Kaili TV ketika wawancara eksklusif optimis akan maju dan mengurai 5 pokok masalah krusial Sulteng yang akan digarapnya agar provinsi ini makin terbang tinggi.

Sepekan ini, pasca banyaknya baliho Cudi ramai berdiri dan pasca pelantikan Anggota DPR RI, berhembus informasi bahwa AA akan disiapkan sebuah jabatan mentereng di DPP Nasdem. Dengan begitu makin tak bisa lagi ke ‘Palu’ bahkan tipis akan berlaga di Pilgub.

Benarkah? Apa iya? Lagi-lagi publik Sulteng makin penasaran dengan para elitenya. Maju mundur cantik. Atau memang kartu masih dikocok? Papan catur baru digelar dan buahnya sedang diatur?

4. Derry Djanggola

Srikandi dengan talenta birokrat tulen. Kini tenaganya masih dibutuhkan di Widyasuara. Melatih dan membimbing ASN. Dikabarkan pula akan maju. Bahkan desas desusnya sudah ‘dilamar’ untuk berpasangan dengan AA. Lantas apa responnya? Hingga kini adik bungsu Longki Djanggola sulit dikonfirmasi soal kesediannya maju. Sejumlah kalangan keluarganya pun enggan spekulasi. Benarkah Derry akan maju? Kita sama sama bertanya.

5. Hidayat Lamakarate

13 tahun lalu berkarir dari level birokrat terbawah. Semua jabatan birokrasi dijajalnya. Kini di puncak tertinggi jabatan ASN di provinsi. Top managerial birokrasi. Yang semua ASN cita citakan.

Hingga kini terus masif pendukung dan simpatisannya bergerak. Mulai dari dunia nyata sampai tak nyata (medsos) nama HL dicitrakan sebagai sang penerus ! Benarkah HL hingga kini akan tetap kekeh maju di Pilgub? Sudahkah ada sejumlah parpol membangun komunikasi dengannya? Benarkah ia maju dan mundur hanya Longki Djanggola yang menentukan? Desas desus, silang sengkarut informasi politik berseliweran. Semua belum terkonfirmasi up to date. Mari kembali menunggu jawaban dengan derasnya tanya.

6. Tri Putra Toana

Tiba-tiba nama tokoh Pers Sulteng versi Dewan Pers itu mencuat di bursa Pilgub. Bak saham, namanya mulai diperbincangkan publik kebanyakan. Ia pun mengaku siap sebagai calon alternatif. Ia harus maju, alasannya ke kailipost.com, agar estafet regenerasi pimpinan di Sulteng tidak stagnan. Baginya, sejarah itu arif mencatat situasi dan kondisi masing masing. Olehnya, Sikon saat ini adalah era generasi baru untuk Sulteng Baru, katanya.

Tri Putra Toana, akrab disapa Ongki ini memiliki kelebihan yang sulit ditandingi bakal calon lainnya. Ia mengaku cukup mudah berkomunikasi dengan semua lapisan. ‘’Saya independen tapi memiliki sikap. Beda dengan netral,’’ tandasnya.

Olehnya ia mengaku bisa berkomunikasi dengan Longki, Cudi, AA, AH dan lainnya. ‘’Saya bisa berkomunikasi kapan saja. Saya bebas menjelaskan hak politik ke depan. Butuh politik alternatif,’’ akunya. Seriuskah Ongki? Benarkah orang nomor satu diincarnya? Kita kembali dihujani derasnya pertanyaan publik.

Berita terkait