Dandim Morowali Siap Basmi Premanisme Di SPBU Morowali

  • Whatsapp

Morowali,- Menjawab permasalahan di SPBU, utamanya di Bahomohoni Kecamatan Bungku Tengah yang menjadi keluhan warga, DPRD Morowali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang Komisi II.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Morowali, Asgar Ali yang dihadiri anggota lainnya, Rauf (NasDem), Putra Bonewa (Perindo), Agus Wiratno (Gerindra), turut hadir Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Raden Yoga Raharja, Kabag Ops Polres Morowali Utara, AKP Simon, Kadis Pol PP Morowali, Nafsahu Salili, Camat Bungku Tengah, Asfar, Camat Witaponda, Asisten II, Kabag Ekonomi, dan sejumlah perwakilan PO se-Kabupaten Morowali.

Dalam pertemuan tersebut dibahas permasalahan kelangkaan BBM di SPBU Bahomohoni, SPBU Emea dan APMS Bahomotefe, dimana antrian jerigen menjadi persoalan yang tak ada habisnya sudah sejak lama.

Perwakilan PO mendesak agar kondisi tersebut tidak dibiarkan oleh aparat maupun pemerintah daerah, agar SPBU bisa berfungsi untuk pengisian kendaraan, bukan untuk jerigen.

Sementara, Kabag Ekonomi, Muhammad Yusup menjelaskan bahwa kuota BBM yang diberikan kepada SPBU di Morowali sangat jauh dari kebutuhan masyarakat, nelayan, industri kecil dan sektor pertanian dan berharap di tahun 2020 usulan permintaan ke Pertamina Pusat dapat diaminkan.

Pengawas SPBU Bahomohoni dan Emea mengungkapkan hal yang sama, dimana untuk pengisian jerigen, karyawan SPBU kerap mendapatkan ancaman dari preman yang berada di wilayah sekitar SPBU sehingga terkadang harus mengikuti kemauan pengantri jerigen.

Sementara, anggota DPRD Partai NasDem, Rauf mengatakan bahwa pihak SPBU tidak boleh takut dengan ancaman dari pihak manapun dan bekerja sesuai tupoksi, dan jika ada ancaman secepatnya melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Dandim 1311/Morowali, Raden Yoga Raharja menegaskan bahwa jika ada anggota TNI yang terlibat dalam permasalahan di SPBU, akan segera diberikan tindakan, dan pada hari ini Babinsa Bahomohoni dipastikan dicopot dan digantikan oleh anggota lain.

“Babinsa saya hari ini saya ganti langsung, ini tindakan nyata saya sebagai Komandan Kodim, karena saya sudah dapat laporan bahwa dia dapat, saya harus tegas” ujarnya.

Terkait premanisme di SPBU, Dandim mengaku telah mengetahui siapa pelakunya, dan akan menemui secara langsung yang bersangkutan untuk memberikan peringatan keras agar tidak main-main di SPBU.

“Mau preman manapun akan saya tindak, sedangkan diluar saja saya tindak, apalagi hanya di Morowali yang meresahkan masyarakat” tuturnya.

Mantan anggota Kopassus yang pernah lama bertugas sebagai pasukan perdamaian di Libanon ini juga menegaskan, tidak akan mentolerir tindakan premanisme, apalagi menyangkut kepentingan masyarakat seperti pelayanan umum di SPBU. ***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait