Morowali,- Kondisi alam dan lingkungan yang mulai mengalami gangguan akibat adanya pertambangan, membuat Organisasi Pecinta Lingkungan Hidup (OPLH) AGATHIS turut peduli.
Kepedulian terhadap lingkungan itu diimplementasikan dengan cara menggelar kegiatan Gerakan Seribu Mangrove (GSM) yang bertempat di Kecamatan Bahodopi, tepatnya di pesisir pantai Desa Keurea dan Desa Bahodopi, Minggu (5/12/2019).
Sehari sebelumnya, telah dilaksanakan diskusi santai yang membahas tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan, dimana Divisi Nursery PT Indonesia Morowali Industrual Park (IMIP) bertindak sebagai narasumber, sekaligus pengarahan tekhnis penanaman mangrove, sekaligus menyerahkan sebanyak 250 pohon bibit mangrove.
Camat Bahodopi, Tahir yang bertindak selaku tuan rumah mengatakan bahwa komitmen kawan-kawan penggiat dan pemerhati lingkungan, Komunitas Relawan Kecamatan Bahodopi dan pemerintah setempat sudah berkomitmen untuk tetap melakukan pengawasan dan pemeliharaan sampai mangrove yang telah ditanam bisa tumbuh.
“Karena ini adalah inisiatif dari kami sendiri dalam bentuk kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, bukan “project”, maka tentunya kami butuh support dan kerjasama serta komitmen bersama semua stakeholder untuk dapat mewujudkan itu.
Selain itu edukasi kepada masyarakat terus dilakukan meski realitanya masih banyak oknum yang acuh tak acuh akan pentingnya pelestarian lingkungan khususnya Mangrove. Butuh support maksimal dari OPD leading sektor dan penegak aturan (baca: hukum/perda) untuk mewujudkannya, kami pasti akan mengawalnya” urainya. ***
Reporter: Bambang Sumantri