Morowali,- Pada hari Minggu (26/01/2020) baru-baru ini, dilaksanakan kegiatan Car Free Day di sepanjang jalan poros Trans Sulawesi Bumi Fonuasingko, tepatnya di depan kantor Bupati dan Masjid Agung Morowali.
Dalam kegiatan tersebut, digelar berbagai aktifitas, antara lain olahraga bersepeda santai dan senam zumba yang diikuti ratusan peserta yang didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Morowali dan masyarakat.
Namun salah satu aktifitas yakni senam zumba ternyata menjadi polemik di media karena tempat pelaksanaannya tepat di depan halaman Masjid Agung Morowali.
Dalam sebuah postingan facebook yang dibagikan ke publik, mengatakan bahwa senam tersebut tidak patut dilaksanakan di depan halaman Masjid Agung. Meskipun berada diluar pagar. Postingan tersebut menjadi polemik dan mengundang banyak kritikan serta masukan, namun adapula yang menganggap hal itu terlalu dibesar-besarkan.
Wakil Ketua Bidang Dakwah DPW Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Morowali, yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bungku Timur, Ustadz Armin yang diminta tanggapannya Kamis (30/01/2020) terkait polemik tersebut mengatakan bahwa hal itu tidaklah etis dan sebaiknya kedepan dipindahkan ke tempat lainnya yang tidak mengundang perdebatan.
“Itu sangat tidak bagus, apalagi dilaksanakan di depan halaman Masjid meskipun diluar pagar. Kita semua umat muslim banggakan ikon kita, dan yang terpenting adalah itu tidak mencerminkan budaya-budaya Islami sesuai dengan yang kita kenal selama ini yakni Morowali Mengaji dan Morowali Berjamaah. Selain itu juga, dari dulu Morowali ini dikenal dengan budaya Islam, sebaiknya kegiatan itu lain kali dipindahkan di tempat yang tertutup” ujar Ustadz Armin. ***
Reporter: Bambang Sumantri