Covid-19: Bupati Nilai NSL & Kuwandi Tak Paham Data

  • Whatsapp
Foto : dok/ist

Morowali,- Bupati Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah Taslim sangat menyayangkan pernyataan Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Nilam Sari Lawira (NSL) dan Ketua DPRD Morowali Kuswandi terkait kondisi pandemi di wilayahnya.

Taslim menilai, kedua pejabat itu bicara tanpa data dan paham soal medis terkait seseorang dinyatakan terpapar virus korona. Demikian Taslim menjawab wartawan kailipost.com malam (25/4/2020) ini via WhatsApp.

Kata Taslim, NSL sebagai pimpinan DPRD Sulteng meminta PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ditutup sementara waktu apa dasarnya. Demikian juga Ketua DPRD Morowali, Kuswandi menyatakan geram dengan penanganan COVID-19 di PT IMIP sehingga ada empat orang yang dinyatakan positif hasil rapid test.

Bupati Taslim sangat menyayangkan hal itu. Pasalnya, ia menganggap keduanya berbicara tidak menggunakan data yang jelas terkait kondisi pandemi COVID-19 di Kabupaten Morowali.

‘’Mereka tidak bicara berdasarkan data, pernyataan 4 karyawan IMIP positif corona itu datax dari mana? Karena data terkini tanggal 25 April yang terkonfirmasi positif Korona tiga orang tapi bukan karyawan IMIP, mereka bicara tidak berdasarkan data pemerintah yang saya maksud,’’ ungkap Taslim.

Ia menjelaskan bahwa hasil rapid test belum tentu sama dengan swab test yang saat ini masih ditunggu hasilnya. “Mungkin yang mereka maksud hasil rapid test. Tapi harus mereka paham bahwa positif rapid test berarti positif korona tidak seperti itu. Karena tes swab untuk memastikan terkonfirmasi positif korona atau tidak, sampai saat ini belum ada karyawan PT IMIP terkonfirmasi positif. Kita baru mengirim sampel tes swab bagi PDP dari karyawan IMIP,’’ jelas Taslim.

Ketua DPRD Morowali, Kuswandi dalam keterangan persnya sebelumnya di salah satu media online juga menyatakan geram dengan penanganan COVID-19 di PT IMIP sehingga terdapat 4 orang yang positif. ***

reportase/editor: bambang sumantri/Andono Wibisono

Berita terkait