Penurunan Rumah Ikan, Bupati Morowali Sarankan Tak Sering Demo

  • Whatsapp

Morowali,- Memperingati hari Konservasi yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2020 dan dalam rangka merayakan HUT RI Ke-75, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali melalui Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD), bekerjasama dengan Lembaga Sombori Diving Club (SDC) Morowali, menggelar penurunan rumah ikan dan penanaman terumbu karang di Pulau Langala Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi, Minggu (16/08/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung, Bupati Morowali Taslim, Wakil Bupati Morowali Najamudin, Kapolres Morowali AKBP Bayu Indra Wiguna, Anggota DPRD Morowali Syahruddin, Kadis Lingkungan Hidup Abdul Rahman, Danramil 1311-02/Bs Kapten Inf Hamzah, Kapolsek Bahodopi Iptu Zulfan, Camat Bahodopi Tahir, Komandan Pos Basarnas Morowali Andi Safrullah, Kades Fatufia serta Komunitas Pencinta Alam (KPA) se-Kabupaten Morowali.

Ketua Umum SDC Morowali, Kasmudin dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan hasil investigasi dari tim gabungan supervisi dalam menangani kerusakan ekosistem laut, dengan berbagai rangkaian, diantaranya aksi transplantasi terumbu karang, penurunan rumah ikan (Home fish) dan pelepas liaran penyu hijau serta bakti sosial.

“Tahun ini, setidaknya sudah ada 6 tongkang yang mengalami kecelakaan laut dan mengakibatkan kerusakan nyata terhadap terumbu karang dan padang lamun, jika tidak segera ditindaki, setiap tahun akan seperti ini, sehingga DLHD melalui Bidang Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingkungan Hidup menggandeng SDC sebagai pelaksana teknis kegiatan,” ungkap Kasmudin.

Sementara, Kades Fatufia, Muhammad Ali dalam penyampaiannya mengungkapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan perhatian semua pihak yang berupaya untuk melestarikan Pulau Langala yang diharapkan menjadi penunjang kehidupan manusia diberbagai aspek dan lingkungan serta menjadi pelindung pantai dan pesisir.

“Pulau Langala dapat dijadikan objek wisata, khususnya tempat rekreasi masyarakat, kami sangat meyakini itu, Pemerintah Desa Fatufia sudah mencanangkan Pulau Langala untuk dijadikan taman wisata bahari yang merupakan bagian sumber pendapatan Desa Fatufia ke depan,” jelasnya.

Kades Fatufia berharap, niat Pemerintah Desa Fatufia untuk menjadikan objek wisata bahari tersebut, diharapkan mendapat dukungan dari Bupati Morowali dan instansi terkait, baik dari segi regulasi, maupun peluang kerjasama dari segi sarana parkir wisata.

“Selaku Kepala Desa Fatufia, kami berterima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala perhatian semua pihak yang terlibat, semoga kerjasama kita semua membuahkan hasil yang lebih baik, demi terwujudnya indonesia maju dan program sejahtera bersama,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Morowali mengajak seluruh elemen masyarakat, agar tidak saling menyalahkan dan bergandeng tangan untuk memperbaiki serta lebih peduli terhadap lingkungan, sehingga kedepan, setiap permasalahan mendapatkan solusi yang baik untuk kepentingan masyarakat.

“Perusahaan tambang tidak datang apabila bukan keinginan masyarakat, Bahodopi ini kawasan industri dan perusahaan IMIP masuk objek vital nasional, sehingga kita semua harus menjaganya, karena IMIP tidak bisa dipungkiri membawa dampak ekonomi yang baik buat masyarakat dan daerah kita,” jelasnya.

Taslim menegaskan, apabila ada permasalahan di desa lingkar perusahaan IMIP, para Kepala Desa harus dapat menyelesikan, bukan sebaliknya, karena setiap permasalahan tentunya ada solusi dan jalan keluar yang bisa dilakukan.

“Jangan sedikit-sedikit melakukan demo, mari kita bergandengan tangan untuk mengawal dan bekerja sama membangun Morowali untuk lebih baik dan sejahtera bersama,” tandasnya.***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait