Alwi Tandjing : “Demokrasi Nyaris Tanpa Bingkai

  • Whatsapp
Alwi Tandjing/ft: Ist
banner 728x90

Morowali,- Alwi Tandjing seorang tokoh politik yang juga merupakan mantan anggota DPRD Morowali menilai perhelatan Pilgub Sulteng pada Pilkada 2020 sebagai Demokrasi nyaris tanpa bingkai.

Hal tersebut diungkapkan Alwi Tandjing saat ditemui kailipost.com, Kamis (10/09/2020), setelah Anwar Hafid yang berpasangan dengan Sigit Purnomo Said menggelar konsolidasi bersama ratusan masyarakat, pendukung dan simpatisan Anwar-Sigit (AS) di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat, Selasa (08/09/2020) malam.

Pada saat itu, Anwar Hafid mengungkapkan kegagalan dirinya maju Pilgub, akibat tidak terpenuhinya kursi yang menjadi syarat dukungan kursi partai politik, karena hanya tujuh kursi yang tersedia dari sembilan kursi yang dipersyaratkan.

Padahal pasangan AS merupakan Paslon yang cukup menarik atensi mansyarakat. Visi misi AS tentang pendidikan gratis, kesehatan gratis dan lapangan kerja, seketika menjadi viral dan berhasil menarik simpati masyarakat Sulteng, sehingga elektabilitasnya meningkat tajam. Sangat disayangkan hingga batas akhir pendaftaran di KPUD Provinsi Sulteng, kursi partai pengusung tak mencukupi.

“Itulah yang namanya demokrasi tanpa bingkai, saat ini menjadi kecenderungan mencari cara jadi pemenang tanpa perlu bertarung, akhirnya kepala daerah terpilih pada hakekatnya adalah pilihan partai yang disodorkan kepada masyarakat, kesannya masyarakat dikandang paksa untuk memilih suka atau tidak suka, bahkan impact-nya lahir golput bagi mereka yang tidak ada pilihan lain,” ujarnya.

Kemudian, ia juga mengaku, jika sistem ini berlanjut maka akan meningkatkan jumlah perlawanan terhadap kotak kosong, seperti yang terjadi saat ini, setiap ada perhelatan akan terjadi lagi yang demikian, karena terlalu mahal ongkos demokrasi di negeri ini.***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait