Morowali,- Tepatnya Kamis (2/9/2021), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Morowali menggelar dialog publik yang mengangkat tema “Masa Depan Pendidikan Kabupaten Morowali Di Masa Pandemi Covid-19”.
Kegiatan itu digelar di gedung Serba Guna Achmad Hadie Kelurahan Matano kecamatan Bungku Tengah, yang juga dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam(HMI)-MPO Cabang Morowali periode 2021-2022 oleh Ketua BADKO HMI-MPO Sulteng Jabir Mohammad Yamin.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPR-RI Komisi II Anwar Hafid selaku Narasumber, mantan Wakil Ketua I DPRD Morowali H Silahudin Karim, Ketua HMI-MPO Cabang Morowali Gunawan, para Mahasiswa Kampus II Untad Morowali, Karang Taruna sejumlah pelajar SMA dan undangan lainnya.
Dalam penyampaiannya, Anwar Hafid mengatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena bisa mengangkat derajat seseorang menjadi lebih baik.
“Sebagai putra daerah, saya tentunya menginginkan daerah ini lebih baik, salah satunya dengan cara mendukung pemerintah seperti acara dialog publik yang dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa sekarang ini” katanya.
Adanya kegiatan itu lanjut Anwar, diharapkan akan mendapatkan solusi tentang berbagai masalah yang ada, utamanya di sektor pendidikan, karena para mahasiswa maupun pelajar serta Karang Taruna saling mengutarakan ide serta gagasan dalam berdiskusi dengan pihak pemetintah.
“Dibandingkan dengan turun di jalanan, adanya dialog ini merupakan sebuah langkah maju, anak-anak kita berarti sudah memiliki karakter, akhlak, dan seharusnya ini bisa diterima, melihat antusias para mahasiswa, pelajar serta Karang Taruna yang turut andil mendukung pemerintah dan apa yang bisa disumbangkan untuk daerah ini serta mencari solusi bagaimana masa depan pendidikan di Kabupaten Morowali akibat pandemi yang belum usai, perlu kita berikan apresiasi yang positif” ungkapnya.
Menariknya, dalam kegiatan itu tidak terlihat satupun unsur dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali.
Ketua BADKO HMI MPO Sulteng, Jabir Mohammad Yamin yang dikonfirmasi mengatakan, bahwa jauh sebelum acara dilaksanakan, panitia sudah melayangkan surat undangan dan bertemu langsung dengan Wakil Bupati Morowali, Najamudin maupun Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali, Amir Aminudin.
“Jangankan datang menghadiri undangan, malah justru tema dialog tersebut dikritisi, menurut Pak Kadis tidak relevan dengan dengan situasi sekarang dan seharusnya tema ini diangkat setelah pandemi. Kami kecewa dengan ketidakhadiran pihak Pemkab Morowali, padahal kami punya niatan baik untuk bersama-sama mencari solusi tentang masalah pendidikan di Morowali” tutur Jabir.
Terpisah, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Morowali, Chairul Amri yang ditanyakan mengenai ketidakhadiran Pemkab mengatakan, pihaknya sama sekali tidak pernah menerima undangan secara tertulis dari panitia pelaksana.
“Kami tidak pernah menerima undangan, dan kalau ada pasti akan kami sampaikan ke pimpinan, entah Pak Bupati sendiri yang akan hadir atau beliau mendelegasikan ke siapa, semuanya bisa diatur kalau saja ada undangan, tapi ini benar-benar kami memang tidak menerima undangan kegiatan itu” tandasnya. ***
Reporter: Bambang Sumantri