Morowali,- Belakangan ini, kebanggaan Kabupaten Morowali dalam hal APBD dianggap sangat berhasil dan membawa perubahan besar karena telah berposisi surplus setelah tahun-tahun sebelumnya mengalami defisit.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan kondisi listrik yang sampai saat ini masih terus dilakukan pemadaman bergilir sesuai jadwal yang dikirimkan pihak PLN Rayon Bungku di sejumlah Whats App Group (WAG) sebagai bukti konkrit.
Alasannya pun masih klasik, mulai dari penebangan pohon, gangguan mesin, kekurangan debit air di PLTM Sakita, dan lain sebagainya, yang membuat masyarakat semakin bosan dengan keadaan tersebut.
Kemarahan masyarakat atau pelanggan PLN Morowali dari berbagai lapisan diluapkan lewat keluhan di WAG, bahkan pernah pula digelar aksi unjuk rasa beberapa bulan lalu.
Bupati Morowali dalam pernyataannya peenah mengungkapkan bahwa urusan listrik adalah kewenangan pihak PLN, bukan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah, dan hal itupun sempat menjadi polemik.