Morowali,- Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Ida Fauziah melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk di Kabupaten Morowali.
Menaker Rai bersama rombongan tiba di Bandara Maleo Morowali pada Kamis (25/11/2021), yang dijemput Bupati Morowali Taslim dan Wakil Bupati
Najamudin, Kapolres Morowali AKBP Ardi Rahananto, Kepala Kejaksaan Negeri Morowali Tenriawaru, Ketua dan anggota DPRD Morowali, serta pejabat lainnya.
Dari Bandara Morowali, Menaker dan rombongan langsung melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di kompleks Kota Terpadu Mandiri (KTM) Desa Kecamatan Bungku Tengah, dengan luas 15 hektar.
Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Morowali, Menaker Ida Fauziyah mengatakan lokasi tersebut sangat strategis karena akses jalan yang sudah tersedia dan posisinya tidak jauh dari pusat pemerintahan.
Kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan pembacaan laporan dari Kepala Dinas Nakertrans Morowali Abdurrahman Toppo di Ruang Pola Kantor Bupati Morowali, kemudian sambutan Bupati Morowali, dan arahan dari Menaker RI.
Menaker dalam arahannya mengapresiasi serapan tenaga kerja di Morowali dan tingkat pengangguran yang sudah berada di bawah standar nasional yakni 3 persen. Namun Ida Fauziyah masih menyayangkan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, padahal Morowali merupakan daerah industri.
Ia pun berharap, dengan hadirnya BLK tersebut akan dapat meningkatkan kompetensi bagi para calon tenaga kerja ke depan.
Sementara, Bupati Morowali dalam wawancaranya menjelaskan bahwa adanya kawasan industri di Morowali seharusnya dapat menyerap lebih
banyak tenaga kerja lokal, namun pada kenyataannya masih jauh dari harapan, dimana salah satu penyebabnya adalah keterbatasan skill dari calon tenaga kerja itu sendiri.
“Olehnya itu, tentunya saya berharap dengan adanya pembangunan BLK tersebut bisa melatih para calon tenaga kerja, sehingga bisa memiliki keahlian atau skill, sertifikat, dan siap masuk dunia kerja” tandasnya. ***
Reporter: Bambang Sumantri