Kalau beliau sampaikan ada intimidasi, sudah itu yang benar, tidak perlu tanya kepada orang-orang yang ada di sekitar rektorat. Pokoknya pernyataan Pak Nur itu setara dengan “titah seorang raja”, sudah itu yang benar. Jadi terserah dia. Lapor Polisi, atau beliau mau ketemu empat mata berdiskusi, saya tunggu. Soalnya saya orang yang tidak memiliki kemampuan berdebat seperti Pak Nur Sangaji. Angkat tangan saya ranga.
Saya serahkan saja sama dinda, tetapi sekali lagi saya sampaikan bahwa Pak Nur itu tidak pernah ada salah. Anda sebut satu kata, beliau sudah sepuluh, dan jika kita meluruskan yang sepuluh, maka akan keluar bantahannya 150. Kira-kira begitulah Pak Nur di mata saya, sehingga menjawab pertanyaan dinda, terpikir tidak memberi manfaat sosial dan manfaat dari sisi informasi.
Nanti kalau saya jawab, apanya memang yang sakit Pak Nur jika beliau terkena kekerasan fisik? Bisa-bisa jumpa pers lagi. Jadi mending saya kembalikan kepada beliau dan masyarakat, apa yang Pak Nur Sangadji bilang sudah itu yang benar karena beliau orang yang tidak pernah salah.
Halaman Berikutnya…..