Di sisi lain, pemberitaan media online dan elektronik rekam Mei dan Juni 2022 disajikan saling menjajaki antar elit partai politik. Teranyar adalah Milad PKS. Anies datang. Saat ini Rakernas Nasdem. Dua nama dominan diusulkan Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem, yaitu Anies dan Ganjar serta Erick.
Sebelumnya ada show ‘jalan politik’ di istana jelang melantik menteri dan wakil menteri. Jalan politik yang diikuti Prabowo, Cak Imin, Ibu Mega, Jokowi, Surya Paloh, Erlangga, Monoarfa dan Zulfas. Jalan politik ini hanya gimik Jokowi.
Politik Jawa Jokowi amat kental. Tapi kadang tak konsisten. Belum lama ini meminta ‘Ojoh Dumeh’ – jangan berlebihan, tapi jalan di istana dengan pentolan parpol yang tak diikuti semua kekuatan politik sebenarnya tak tepat dengan esensi ‘Ojoh Dumeh’ Mestinya Ojo Dumeh akan gugur kalau Jokowi di kelilingi semua kekuatan politik nasional.
Sejak 2014 keterbelahan pilihan politik makin menajam pasca 2019. Indonesia seperti hanya ada hitam putih politiknya. Kampret dan Cebong sebuah politik artikulasi jahiliyah sepanjang sejarah politik Indonesia. Rekonsiliasi tidak cukup mengobati walau Prabowo dan Sandi sudah kecemplung di istana. Pekerjaan rumah besar hingga kini dipikul Jokowi sebagai presiden ketujuh dan kedelapan.
Demikian pula dengan penegasannya soal ‘Ojo Kesusu’ yang diucapkan di Jokowi di arena Projo. Arti bebas Ojo Kesusu tak lain adalah jangan terburu-buru, jangan tanpa pertimbangan, atau jangan tanpa pikir panjang dan seterusnya. Tapi dinamika politik Capres justeru amat grusak grusuk terjadi di sekitar istana. Justru istana terkias ‘Kesusu’ soal siapa pelanjut estafet Jokowi.