Hilirisasi Digital, Tantangan Indonesia Maju

  • Whatsapp
banner 728x90

Oleh : Alamsyah P. Palenga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hilirisasi memiliki arti penghiliran atau mengolah bahan baku menjadi barang siap pakai. Sedangkan digital berarti hal-hal terkait angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu atau berhubungan dengan penomoran.

Hilirisasi adalah langkah cerdas yang diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan.

Hilirisasi dalam industri mengacu pada konsep pengembangan dan peningkatan nilai tambah pada suatu produk atau komoditas melalui berbagai tahap dalam rantai produksi. Proses ini melibatkan transformasi bahan baku menjadi produk jadi, termasuk kegiatan produksi, distribusi, dan pemasaran. Hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, nilai ekonomi, dan daya saing suatu sektor industri.

Singkatnya hilirisasi adalah kelanjutan dari proses produksi bahan baku sehingga manfaat dari produk bisa terus bertambah, tidak cukup berhenti pada produk tahap pertama.

Dalam hal ini penambangan dan industri nikel bisa dijadikan contoh yang baik.

Setelah nikel ditambang, jangan dulu diekspor dalam bentuk ore (tanah galian), namun ia diproses dulu dalam tungku smelter untuk memurnikannya menjadi Ferro nikel misalnya, dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi.

Setelah menjadi bahan setengah jadi, jangan dulu diekspor, murnikan lagi sehingga menjadi nikel bentuk paduan, nikel elektrolitik, atau nikel yang digunakan dalam proses katalisis.

Setelah jadi demikian, lalu nikel yg sudah dimurnikan dan merupakan produk akhir bahan, kemudian dipakai untuk membuat stainless steel, campuran besi baja, pelapis anti karat, industri otomotif, industri baterai, industri elektroplating, pembuatan monel, kawat, uang koin dan bahan katalis.

Nikel dalam bentuk ini jika dilengkapao dengan hilirasi material lainhya dapat mendorong bertumbuhnya banyak sekali industri dan industri padat teknologi di dalam negeri.

Dalam konteks industri, hilirisasi sering kali melibatkan diversifikasi produk, peningkatan teknologi produksi, dan integrasi dengan pasar global. Misalnya, dalam industri minyak dan gas, hilirisasi dapat mencakup pengembangan produk turunan seperti petrokimia atau energi terbarukan, sehingga meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang diekstraksi.

Berita terkait