PALU– Pembangunan kembali icon Kota Palu, New Mall Tatura yang rusak akibat gempa bumi 2018 silam, sempat terhenti.
Pasalnya, Pemerintah Kota Palu membekukan keuangan PT. Citra Nuansa Elok (CNE) selaku perusahaan pengelola pembangunan kembali New Mall Tatura Palu.
Menyikapi hal itu, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu selaku mitra kerja berharap agar pembangunan kembali New Mall Tatura Palu segera dilanjutkan.
“Mall ini menjadi salah satu daya tarik di Kota Palu. Selain itu juga memilik banyak manfaat jika segera beroperasi. Kita berharap pembangunanya kembali dilanjutkan,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Palu, Rezki Hadianti Ramadhani, Selasa (30/8/2022).
Olehnya, Srikandi Partai Demokrat itu mengaku akan menggelar pertemuan bersama pihak PT.CNE.
Hal itu bertujuan guna mendengarakan sudah sejauh mana progres pembangunan dan investor New Mall Tatura Palu.
“Waktu pembahasan RKA (Rencana Kerja Anggaran) mereka (Direksi PT.CNE,red) mengaku akan segera bertemu dengan investor baru. Kita tunggu saja hasilnya, semoga mall itu berlanjut lagi pembangunannya,” lanjut Rezki.
Sementara, Sekertaris Komisi B, Joppi Alvin Kekung mengharapkan hal yang sama. Menurutnya, mall tersebut dibangun tidak membebani APBD, sehingga perlu mendapat dukungan.
Hingga saat ini, Komisi B DPRD Palu sebut Joppie, belum mendapatkan kejelasan sekaitan dengan pembekuan keuangan PT.CNE oleh pemilik saham (Pemerintah Kota Palu).
“PT.CNE ini sudah sejak lama tidak mendapat suntikan dana pennyertaan modal. Jadi kita harap pembangunannya berlanjut. Karena memang sampai saat ini, kita di DPRD tidak pernah diberi tau terkait dasar pembekuan keuangan mereka (PT.CNE,red),”kata Joppi.
Menurutnya, bila pembangunannya segera diselesaikan, perputaran perekonomian masyarakat berjalan. Tidak menutup kemungkinan New Mall Tatura bisa berkontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jika New Mall Tatura kembali beroperasi dengan konsep yang baru, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi salah satu sumber PAD bagi Kota Palu. Era Karman Karim, PT.CNE pernah meyumbang untuk kas daerah Rp3 milyar, namun hal itu belum bisa diterima berdasarkan rekomendasi BPK,” ujarnya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi