Dugaan Gratifikasi, Korupsi dan Suap ke Bupati, Pejabat Polisi dan Jaksa Dibongkar Seorang Pegawai Honor Kabupaten Ini…

  • Whatsapp
Foto : dokumen kailipost.com
banner 728x90

SULTENG,- Kotak pandora mata gelap mengadai jabatan terbongkar, sejak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan kerugian negara atas dua pekerjaan yang melibatkan dana desa. Temuannya, Rp4,1 miliar.

Upaya membungkam agar kasus itu tidak ditindak-lanjuti sesuai ketentuan hukum, praktek dugaan suap terjadi ke sejumlah pejabat polisi dan jaksa di kabupaten tertua tersebut. Hal ini dibuktikan dengan data, dokumen, rekaman suara dan video.

Siapa saja yang terkuak dari kotak pandora dua proyek Jaringan Website dan Tehnologi Tepat Guna (TTG) tersebut? Ada nama Bupati Kabupaten Donggala Kasman Lassa, pejabat OPD Pemkab Donggala DB Lubis, oknum pejabat polisi yang sudah mutasi tapi aktif dari Polres Donggala dan juga oknum pejabat jaksa yang sudah mutasi dan aktif.

Foto : dokumen kailipost.com

Adalah Mardiana dan Ardiansyah. Suami istri dulunya, adalah tenaga honorer di salah satu OPD Pemkab Donggala. Bahkan Ardiansyah adalah honorer IT dari DB Lubis. Singkatnya, handphone DB Lubis, Ardiansyah ini yang pegang.

Menurut eks pasutri itu kepada kailipost.com secara eksklusif menyebut bahwa seluruh dokumen gratifikasi, suap dan korupsi keduanya telah dokumentasi secara lengkap. Baik visual video rekaman tersembunyi, rekaman suara by phone, dan berkas tanda tangan sukses fee kepala desa, beberapa Camat, dan lainnya.

Menurut keduanya, berkas – berkas itu sudah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mabes Polri, dan Kejagung RI. ‘’Saya ditekan oknum di sini (Donggala). Ke propinsi ada juga oknum yang beking dan bentak bentak saya saat menyidik semua saya laporkan. Yang minta uang dan lainnya,’’ kata Mardiana yang mengaku sudah tiga kali ke Jakarta. Ke KPK dua kali, dan Mabes Polri sekali. Semuanya tindaklanjut laporannya.

Berita terkait