Palu,- Langkah serius pemda Sulteng menjadikan program ambisius mengangkat potensi wisata uniknya berupa peninggalan sejarah dan budaya, semakin terlihat. Hal ini usai dalam sebuah rapat lanjutan yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. H. Rudi Dewanto, kembali membahas persiapan untuk pencanangan “Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalith”.
Rapat tersebut diadakan di ruang rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (26/6). Para pejabat tinggi, termasuk perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, berkumpul untuk membahas langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mendukung program tersebut.
Kadis Pariwisata, Diah Agustianingsih mengatakan sangat terima kasih kepada pimpinan atas program pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalith yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang di Poso.
Menurut Diah, pencanangan ini akan menjadi brand image baru untuk destinasi pariwisata Sulawesi Tengah, dengan nama Thousand Megaliths. Ia juga mengumumkan rencana untuk mengadakan sayembara pembuatan jingle dan desain branding sebagai bagian dari upaya memperkuat citra merek tersebut.
“Menjadi kewajiban setiap OPD untuk memunculkan itu, karena semua OPD adalah agen pemasaran tourism destination Sulawesi Tengah,”katanya.
Salah satu OPD yang terlibat adalah Dinas Kebudayaan, yang diwakili oleh Kadis Kebudayaan Andi Kamal Lembah. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan beberapa program untuk mendukung pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalith. Program tersebut antara lain mencakup penyediaan baju kaos dan kain tenun dengan motif patung megalitik.
Selain itu, Kadis Kebudayaan juga mengumumkan rencana untuk menjalin kerjasama dengan salah satu universitas di Palu guna menyelenggarakan Seminar Megalith. Melalui kegiatan seminar ini, diharapkan informasi terkait penelitian tentang patung megalitik dapat tersebar dengan lebih baik.
Seminar tersebut direncanakan akan dilaksanakan sebelum pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalith. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai kekayaan budaya megalitik yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah.
Dalam upaya mengoptimalkan publikasi tentang Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalith, Diah juga mengungkapkan rencana untuk melibatkan influencer melalui fun trip. Menurutnya, cerita atau storytelling yang kuat sangat penting dalam menjual daya tarik megalitik ini kepada wisatawan, sehingga dapat menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan.
“kalau kita menjual Megalith tanpa story telling, itu seperti batu tanpa karakter,”sebutnya.
Tidak hanya melibatkan OPD budaya dan pariwisata, rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Dinas Cikasda, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta beberapa pejabat terkait lainnya. *