Catat ! Tujuh Syarat Wajib Puasa Ramadhan

  • Whatsapp
Ilustrasi puasa Ramadhan. Foto: Unsplash.com

Berikut syarat wajib puasa Ramadhan:

1. Beragama Islam

Dalam hal ini ada sedikit perbedaan antara ulama Al-Hanafiyah dan Jumhur ulama. Al-Hanafiyah memandang bahwa status keislaman merupakan syarat wajib, sedangkan dalam pandangan jumhur ulama mengatakan bahwa status keislaman adalah syarat sah.

Namun secara garis besar, syarat wajib puasa Ramadhan adalah beragama Islam.

2. Baligh

Anak-anak kecil tidak memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa Ramadhan. Namun sebagai orang tua, wajib hukumnya mengajarkan dan memperkenalkan puasa kepada anak-anaknya.

3. Berakal

Puasa Ramadhan diwajibkan bagi orang yang berakal. Jumhur ulama sepakat, orang gila atau orang yang tidak berakal termasuk orang tidak diwajibkan untuk berpuasa.

Orang yang tidak berakal juga tidak diwajibkan atas ibadah lain, termasuk sholat dan hukum syariat lainnya.

4. Sehat

Puasa wajib dikerjakan oleh umat Islam yang dalam keadaan sehat. Orang sakit tidak wajib untuk melaksanakan puasa Ramadhan. Namun, ia harus menggantinya di hari lain sebagaimana dikatakan dalam surah Al Baqarah ayat 185,

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Berita terkait