SBIPE IMIP Morowali menekankan pentingnya dilakukan audit menyeluruh melalui tim independen yang melibatkan serikat buruh, sebagaimana disampaikan setelah tragedi ITSS pada Desember 2023 lalu. Mereka mendesak perusahaan untuk bertanggung jawab atas kejadian ini dan memastikan penanganan yang baik terhadap korban, termasuk pemenuhan seluruh hak mereka.
Selain itu, SBIPE IMIP Morowali juga mengungkapkan bahwa korban tragedi ITSS 2023 masih belum tuntas ditangani oleh perusahaan.
“Kami sedang mendampingi para korban untuk memastikan dipenuhinya hak mereka yang sampai saat ini masih belum terpenuhi oleh pihak perusahaan,” tambah Henry.
Insiden ini memperkuat pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan standar keselamatan kerja di industri-industri besar. Kejadian berulang seperti ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak terkait untuk lebih serius dalam menangani isu keselamatan kerja demi melindungi nyawa dan kesejahteraan para buruh. ***
