Dialog Millenial Road Safety Festival

  • Whatsapp
Reporter: Yohanes Clemens

MASIH Tingginya angka kecelakaan lalu
lintas (lakalantas) yang masih menjadi keprihatinan hampir di semua daerah,
maka Kepolisian Sulawesi Tengah (Polda Sulteng), melakukan kegiatan dialog Millenial
Road Safety Festival di Gedung Research Center Universitas Tadulako (Untad)
Selasa, (19/02/2019).
Tercatat, untuk wilayah hukum Polda
Sulawesi Tengah, angka lakalantas sepanjang tahun 2018 mencapai 1.830 kasus.

“Tentunya Ini menjadi keprihatinan kita bersama, terlebih hampir semua korban
jiwa didominasi usia produktif,” ujar Plt Wakil Direktur Lalu Lintas Polda
Sulteng AKBP Agustin Tampi.

Kehadiran AKBP Agustin bersama
jajarannya di Untad dalam rangka dialog interaktif Millenial Road Safety Festival
tersebut, mengusung tema mewujudkan millenial cinta lalu lintas menuju
Indonesia gemilang dengan melibatkan civitas akademika Untad.

AKBP Agustin mengatakan, dengan menyasar generasi millenial, peserta dialog
diharap bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Hal tersebut sebagai
upaya menekan kasus lakalantas di wilayah hukumnya. Itu karena dari 1.830 kasus
lakalantas pada 2018, tercatat 416 korban harus meregang nyawa. Sementara luka
berat sebanyak 826 orang dan luka ringan 2.104 orang.

“Makanya kita berharap generasi millenial bisa menekan kejadian-kejadian
berlalu lintas. Kenapa kita tekankan ke generasi millenial karena rata-rata
korban lalakantas usia antara 15 sampai 30 tahun,” jelas Agustin.

AKBP Agustin melanjutkan, tertib berlalu lintas tidak boleh hanya menjadi
slogan, harus dijadikan budaya. Semua pihak wajib dengan kesadaran diri
mematuhi rambu-rambu berlalu lintas tanpa terkecuali. Polda Sulteng sendiri
dikatakan akan terus melakukan sosialisasi di kabupaten/kota.

“Maka jangan ada lagi mati sia-sia di jalan akibat kecelakaan yang disebakan
kelalaian tidak mematuhi aturan berlalu lintas,” imbuhnya.

Selanjutnya, dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas, kondisi fisik
pengendara dan jalan turut menjadi penentu. Kedua hal itu harus menjadi
perhatian masyarakat dan pemerintah selaku pihak yang bertanggung jawab dalam
menyediakan sarana-prasarana.

“Memang kalau untuk zero accident saya rasa tidak akan mungkin, sulit itu, tapi
dengan segala upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, kita berharap bisa menekan
fatalitas lakalantas,” sebutnya.**

Berita terkait