ZAMAN Jahiliyah kita mengenal banyak pemimpin suku, pemimpin ras antar jazirah di gurun luas dan tandus. Pemimpin – pemimpin jahiliyah itu diangkat bukan karena cerdik pandai, mampu mendefinisikan apa yang mesti diperjuangkan, tidak memiliki naratif memadai. Tapi, pemimpin kelompok, ras dan suku diangkat karena kekuatan fisiknya, kuat, kaya materi dan dari turunan lingkungan atau kelompoknya dihormati (kasta).
Zaman pun berkembang pesat. Sekarang era disrupsi. Hubungan suami istri pun terdisrupsi, bisa buka puasa bersama mesti berjauhan. Perasaan istri sudah senang dan tenang bila video call saat waktu buka puasa. Padahal keduanya dipisahkan jarak, wilayah bahkan negara. Definisi bahagia pun terdisrupsi.
Disrupsi tehnologi memaksa perubahan prilaku dan sistem yang lebih baik dan mudah. Tehnologi digital mengganti sistem lama yang menghabiskan waktu, space, wilayah dengan sistem baru yang lebih radikal dan fundamental. Manusia menerimanya sebagai perubahan sangat radikal dan niscaya.