Sebelumnya di media ini Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dari Kota Luwuk meminta ditegakkan aturan hukum atas kerusuhan buruh berujung dua tewas. Gubernur prihatin GNI telah dua kali membuat peristiwa kematian buruh. Pertama kebakaran tungku dan satu aksi buruh. Gubernur secara politis menyebut bahwa aturan mesti ditegakkan. ‘’Prinsipnya aturan ditegakkan. Aturan tenaga kerja, aturan hilirisasi nikel, aturan hukum lainnya,’’ sebut gubernur.
Rusuh akibat bentrok antar pekerja di kawasan industri pengelolaan nikel di PT GNI, atau Gunsbuster Nickel Industry yang menewaskan dua pekerja disayangkan pejabat daerah.
Gubernur Rusdy Mastura yang berada di Kota Luwuk Kabupaten Banggai menjalankan tugas sangat menyayangkan aksi aksi kekerasan masih sering di lokasi industri. Gubernur meminta otoritas keamanan segera memulihkan keadaan, menegakkan aturan hukum, dan pihak terkait segera merancang rasa aman dengan jalan rekonsiliasi bersama.
Gubernur mengintruksikan dinas terkait, bahkan perangkat lainnya yang mendukung pemulihan suasana, kesehatan, dan lainnya ikut aktif membantu. ‘’Saya menunggu juga keterangan Bapak Kapolda dan pejabat TNI. Intinya mesti segera dipulihkan dan diselesaikan,’’ harap orang nomer satu di Sulteng itu.
Hingga Minggu pagi, 15 Januari 2023 bentrok antara karyawan lokal dan asing (China) di perusahaan industri nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Desa Bunta Kabupaten Morowali Utara sudah berangsur reda. Bentrok dan rusuh hingga dikabarkan dua jenis karyawan berhadap-hadapan dan saling serang berakibat rusuh hingga keluar perusahaan.
Dari sejumlah informasi pihak keamanan dan warga disebut awal mula ketegangan antar pekerja akibat aksi sebagian karyawan. Aksi menuntut terkait keselamatan kerja. Hak pekerja atas risiko pekerjaan. Karena sebelumnya, smelter GNI terbakar dan menewaskan ‘artis Tik Tok’ yang juga pekerja mati terpanggang.