Produk Bedak Bayi Johnson & Johnson Diduga Picu Kanker

  • Whatsapp
Ilustrasi bedak bayi tabur. Foto: iStock

Hernandez Tidak Sendirian

Hernandez hanyalah satu dari sekian banyak orang yang mengklaim menjadi korban dari bedak J&J. Ada sekitar 60 ribu orang lain yang mengklaim bahwa bedak J&J membuat mereka mengalami kanker.

Para korban menuding dokumen internal J&J dari awal tahun 1970-an menunjukkan bahwa para pekerja telah memperingatkan manajer tentang jejak asbes yang ada di botol bedak bayi.

“Ini adalah penyelesaian kewajiban produk terbesar yang pernah diwujudkan setelah pengajuan kebangkrutan,” kata Mikal Watts, salah satu pengacara penggugat yang merundingkan kesepakatan dengan J&J, dikutip dari Fortune.

“Tugas kami adalah mendapatkan ganti rugi bagi klien kami atas cedera mereka, dan penyelesaian ini adalah puncak dari perjuangan untuk keadilan selama lebih dari satu dekade,” tambahnya.

Selain Hernandez, seorang wanita bernama Deborah Smith juga menjadi salah satu orang yang menuntut J&J. Smith didiagnosis mengalami kanker ovarium pada 2003 setelah dokternya menemukan tumor selama proses pengangkatan fibroid rahim.

Smith menggunakan bedak bayi J&J sebagai produk kebersihan wanita untuk menyerap keringat dan menjaga kulitnya tetap kering. Hal itu dilakukannya selama lebih dari 15 tahun.

Berita terkait