Irwan menilai, harusnya rapat komite eksekutif terlebih dahulu dilaksanakan, sebelum SK diterbitkan. Sebab, hasil rapat komite eksekutif akan menjadi salah satu poin pertimbangan yang tercantum di dalam SK.
“Yang ada justru terbalik, SK ada lebih dulu, kemudian rapat komite eksekutif di belakang atau menyusul. Ini aneh,” ujarnya.
Oleh karena itu, Irwan menganggap Ketua PSSI Sulteng Hadianto Rasyid yang juga Wali Kota Palu tidak memahami mengenai administrasi dan etika administrasi.
Irwan juga menilai bahwa surat Asprov PSSI Sulteng tidak sah, dikarenakan pengurus PSSI Sulteng yang diketuai oleh Hadianto Rasyid belum dilantik oleh PSSI Pusat.
“Hasil kongres PSSI Sulteng yang menetapkan Wali Kota Palu sebagai ketua PSSI Sulteng juga perlu dicek kembali, apakah kongres tersebut dihadiri oleh Anggota PSSI Pusat atau tidak, jika alasan PSSI Sulteng tidak mengakui hasil kongres PSSI Sigi karena kongres Askab PSSI Sigi tidak dihadiri Anggota Asprov PSSI Sulteng,” ujarnya.
Ia meminta kepada Hadianto Rasyid agar tidak membawa – bawa PSSI Sulteng ke ranah politik dan pencitraan untuk kepentingan pribadi. ***
Editor/Sumber: Riky/Antara