Palestina Membutuhkan Tentara Kaum Muslimin Untuk Melenyapkan Entitas Penjajah

  • Whatsapp

Bukan hanya masyarakat sipil namun jurnalis yang bertugas di Palestina juga menjadi korban dari Genosida panjang ini tercatat dalam agresi Israel yang masih berlangsung di Gaza sejauh ini telah menewaskan 106 wartawan dan pekerja media ada Senin (8/1/2024), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyatakan keprihatinan mendalam mengenai tingginya jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh di Jalur Gaza, menyusul kematian dua jurnalis yang bekerja untuk Al Jazirah biro Gaza pada 7 Januari lalu.

Sudah lebih dari 100 hari kekejaman zionis belum berakhir, bahkan menunjukkan peningkatan intensitas tindak kekerasan.  Kaum  muslim Palsetina jelas membutuhkan bantuan, khususnya tantara muslim yang akan membantu perjuangannya namun Ironisnya, sikap dunia masih sama, termasuk penguasa negeri-negeri muslim. Tawaran normalisasi hubungan dengan menyetujui konsep dua negara masih menjadi pilihan negara-negara dunia. Seruan jeda kemanusiaan dan gencatan senjata menggaung dalam rapat dewan keamanan PBB. Akan tetapi, membawa masalah Palestina ke PBB adalah langkah yang salah alamat.

Dalam hal ini, AS telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza. Hal ini AS sampaikan dalam rapat Dewan Keamanan PBB. Dengan hak istimewanya selaku Negara Anggota Tetap DK PBB, yakni veto, AS menolak resolusi untuk damai di Gaza. Realitas ini menunjukkan betapa PBB hanyalah lembaga dunia yang mandul dalam menyelesaikan masalah Palestina. Bahkan, lembaga ini menjadi semacam ajang manuver kekuatan negara adidaya untuk memengaruhi suara dunia. Sungguh, tidak pantas negeri-negeri muslim berharap pada lembaga yang tidak memiliki niat untuk membebaskan tanah Palestina. Menyedihkannya, empati negeri-negeri muslim selalu minimalis. Mereka mencukupkan diri hanya dengan mengutuk, mengecam, menyerukan upaya perundingan atau sejenisnya. Tidak ada langkah konkret yang dilakukan untuk mengusir entitas Y4hudi dari tanah Palestina. Bahkan, inisiasi perlawanan terhadap eksistensi entitas Y4hudi justru didominasi individu maupun komunitas. Kebanyakan penguasa muslim bersikap wait and see, baru menyerukan kecaman. Sungguh sebuah sikap yang menampakkan pengkhianatan terhadap sesama muslim.

Berita terkait