Jakarta,- Calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bicara soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang yang tak disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo soal target EMF yang tidak tercapai.
Menurutnya, Kemenhan telah membuat rencana, namun karena adanya pandemi COVID-19 rencana itu sulit terwujud. Hal itu dikarenakan adanya refocusing anggaran yang dilakukan Kementerian Keuangan. Alhasil, rencana-rencananya itu tidak disetujui oleh Menteri Keuangan.
Prabowo juga mengatakan hal itu terjadi karena rencana kerjanya tak mendapatkan dukungan anggaran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tetapi yang menentukan termasuk menteri keuangan (Sri Mulyani). Dan masalah yang kita hadapi, tolong, saya memang sudah menjadi menteri pertahanan empat tahun, tetapi kita diganggu oleh covid dua tahun, di mana terjadi refocusing,” jelasnya dalam debat ketiga capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
“Jadi, banyak yang kita ajukan tidak disetujui oleh menteri keuangan. Jadi, sebagai seorang menteri, team player, saya harus loyal. Jadi, saya tidak banyak bicara di depan umum,” tegas Prabowo.
Lalu, benarkah klaim Prabowo soal banyak usul anggaran Kemenhan ditolak Kemenkeu?