WHO Tegaskan Vape Bukan Solusi untuk Berhenti Merokok

  • Whatsapp
Ilustrasi vape dan rokok elektrik. Foto: Dok. Shutterstock

Menanggapi desakan WHO tersebut, dokter spesialis paru dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan memang harus ada kebijakan tegas terkait penggunaan vape dan rokok elektrik, sebagaimana yang kini produknya marak di Indoensia.

“Saya setuju dengan WHO. Indonesia harus segera membuat policy (kebijakan) ttg e-cigarette atau vape ini,” tuturnya kepada detikcom.

Dalam pernyataannya tersebut, dr Erlina juga memaparkan bahwa pengguna rokok elektrik juga berpotensi kecanduan, layaknya pengguna rokok konvensional. Bahkan, pengguna rokok elektrik berpotensi menjadi pengguna rokok konvensional dan bahan adiktif lainnya.

Rokok elektrik juga mengandung bahan-bahan toksik dan karsinogen, yang berpotensi memicu kanker dan gangguan kesehatan lainnya.

“Rokok elektrik terbukti toksik terhadap saluran napas dan paru, serta menimbulkan masalah kesehatan respirasi,” papar dr Erlina.

“Rokok elektrik tidak dapat dikatakan aman, disarankan tidak digunakan sampai terbukti aman. Rokok elektrik tidak direkomendasikan untuk modalitas berhenti merokok,” pungkasnya. ***

Sumber: Detik.com

Berita terkait