“Kita punya potensi dan sumber daya tinggal bagaimana kita menjemput insentif dan alternatif-alternatif pembangunan yang ada di luar sana dan ini lah yang jadi PR kita,” imbuhnya ke peserta.
Senada, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yulia Suryanti, S.Si, M.Sc berharap Sulteng dapat berkontribusi signifikan dalam implementasi REDD+ dengan pertimbangan kawasan hutan yang sangat luas.
“Dari identifikasi awal kami, Sulawesi Tengah sudah punya modalitas dan potensi (menyukseskan) REDD+,” terangnya bahwa tidak sembarang daerah terpilih mendapatkan alokasi pendanaan RBP-REDD+.
Selanjutnya ia berharap semoga dapat tersusun arsitektur REDD+ yang kuat dari kegiatan ini supaya dana yang digelontorkan dapat berdampak nyata ke lingkungan dan masyarakat.
“Semoga melalui workshop ini mengawali kerja bersama kita, tidak hanya hari ini tapi nanti berlanjut dengan koordinasi-koordinasi dengan bapak ibu sekalian,” harapnya.
Turut menghadiri acara, Kadis Kehutanan Provinsi Sulteng Muhammad Neng, S.T., M.M, para kepala balai KLHK lingkup Sulteng, kepala UPT lingkup dinas kehutanan, konsultan dan pihak terkait. ***