Palu,- Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali berhasil membekuk lima orang terduga teroris yang siap bergabung dalam jaringan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
“Bebera hari yang lalu, sekitar tanggal 26 Desember 2019, tim gabungan Densus 88 berhasil menangkap lima orang yang siap bergabung dengan kelompok sipil bersenjata. Sementara lokasi penangkapannya di kota Palu. Saat ini kasusnya masih dalam tahap pengembangan penyelidikan, ” ungkap Kapolda Sulteng, Irjen Pol Syafril Nursal, saat jumpa pers akhir tahun bersama sejumlah wartawan, Selasa (31/12/2019) di Mapolda Sulteng.
Kelima terduga tersebut diantaranya adalah FF alias C, MS, AB, RWT, dan GD. Selain itu kata Kapolda Sulteng, masih ada beberapa nama DPO yang masih dirahasiakan identitasnya.
Metode yang digunakan dalam penanganan kasus teroris kata Jendral bintang dua tersebut, menggunakan cara presentif, prefentif, represif dan kegiatan intelejen.
Ditambahkannya, operasi Tinombala yang berakhir pada tahun 2019, akan diperpanjang. Hal itu bertujuan dalam menghancurkan jaringan Teroris yang ada di Sulteng.
“Kami berkomitmen bahwa operasi tidak akan berhenti hingga terorisme berakhir di wilayah Sulteng. Memang tidak mudah dalam menghancurkannya. Salah satunya disebabkan medan yang sangat berat,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan terkait operasi Tinombala yang akan diperpanjang menjadi sesi ke-IV merupakan ‘proyek’ bagi pihak Kepolisian, Kapolda Sulteng menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak berdasar.
Karena menurutnya, beberapa waktu lalu, salah seorang personil Polda Sulteng tewas ditembak usai menjalankan sholat Jumat di wilayah Sulteng.
“Penembakan salah seorang personil kami hingga tewas usai sholat Jumat kemarin, itu merupakan kejadian nyata. Apakah masih berfikiran hal itu merupakan sebuah proyek?, ” pungkasnya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi